Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyakit Infeksi Mendominasi di Awal Tahun

Kompas.com - 04/01/2012, 11:18 WIB

Kompas.com - Penyakit-penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri mendominasi kasus-kasus yang datang ke poli bagian penyakit dalam di akhir tahun hingga awal tahun ini. Kualitas lingkungan yang buruk, daya tahan tubuh yang kurang serta jumlah kuman yang banyak membuat siapa saja bisa terkena penyakit infeksi.

Menurut dr.Ari Fahrial Syam, Sp.PD, ada tiga penyakit infeksi yang cukup banyak diderita masyrakat di awal tahun ini, yakni penyakit diare, infeksi saluran pernapasan atas (ISPA), serta demam tifoid. "Beberapa bahkan sampai perlu dirawat inap," papar dokter penyakit dalam dari RS. M.H Thamrin Jakarta ini.

Pasien yang mengalami diare, menurut Ari bisa juga datang dengan berbagai keluhan tambahan seperti demam, mual atau muntah. Penyakit ini umumnya disebabkan oleh kuman E.coli, salmonela, atau vibrio cholera. Meski demikian cukup sering dijumpai kasus diare yang disebabkan oleh virus, yakni rotavirus dan virus enterik lainnya.

Sementara itu demam tifoid adalah infeksi usus yang disebabkan oleh kuman Salmonela thypi. Gejala utama pasien dengan demam tifoid adalah demam yang naik turun, terutama malam hari biasanya berlangsung 5-7 hari. Selain demam, pasien biasanya juga mempunyai gejala tambahan berupa gangguan pencernaan seperti mual, muntah, umumnya pasien susah buang air besar. Pasien tampak letih dan lesu. Pemeriksaan laboratorium akan memastikan dugaan penyakit.

Menurut Ari, daya tahan tubuh yang baik merupakan kunci untuk melawan infeksi bakteri. "Saat ini kita juga maklum bahwa cuaca tidak bersahabat kadang panas, hujan gerimis atau hujan lebat. Hal ini jelas akan mempengaruhi daya tahan tubuh seseorang," katanya.

Lingkungan yang kotor juga memicu penyebaran penyakit. "Genangan air kotor karena hujan akan mengundang lalat dan kecoa untuk datang, kita tahu bahwa lalat dan kecoa merupakan vektor utama penyebab penyakit berbagai penyakit infeksi. Penyakit lain yang perlu diwaspadai adalah demam berdarah," paparnya.

Pencegahan

Pola hidup bersih dan sehat merupakan syarat utama untuk mencegah penularan penyakit. Selain kebersihan lingkungan dan diri, kebersihan makanan dan minuman yang diasup juga perlu menjadi perhatian.

"Pemerintah perlu melakukan pengawasan kepada para penjual makanan dan minuman di sekolah dan seputar sekolah. Mengingat KLB Hepatitis A, yang terjadi di akhir tahun 2011 berhubungan dengan makanan dan minuman yang dikonsumsi oleh siswa dan siswi dan sebagian guru," katanya.

Ditambahkan oleh Ari, selama masa rawan penyakit ini sebaiknya kita memilih makanan yang tetap dalam keadaan hangat. Perlu diketahui bahwa makanan yang terpapar diudara terbuka lebih dari 8 jam berpotensi mudah tercemar oleh bibit penyakit sehingga makanan tersebut mudah rusak.

Untuk mencegah penyakit berlanjut, Ari menyarankan agar pasien segera ke dokter jika tiga hari tidak ada gejala kesembuhan. "Jika seseorang sedang mengalami sakit dengan gejala ringan, obat-obat warung hanya untuk 3 hari sehingga jika penyakit berlanjut atau dengan gejala yang berat memang dianjurkan untuk segera mencari pertolongan dokter," tutupnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com