Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Stimulasi Janin Tiap Trimester

Kompas.com - 20/01/2012, 10:52 WIB

KOMPAS.com - Stimulasi akan mengoptimalkan tumbuh kembang janin, selain juga menjalin kedekatan ibu dan si kecil kelak. Bahkan, bisa membuat proses persalinan berlangsung lancar. Simak penjelasan Lanny Kuswandi dari Pro V Clinic Jakarta mengenai stimulasi janin ini.

Stimulasi trimester I
Stimulasi pertama lebih ditekankan pada stimulasi gizi terkait dengan tumbuh kembang janin agar optimal. Namun, bukan berarti pula karena sedang berbadan dua, maka konsumsi makanan jadi berlipat. Yang perlu diperhatikan, konsumsi sumber makanan harus lebih beragam, terdiri dari karbohidrat, lemak, protein, serta vitamin dan mineral.

Patut pula diperhatikan di masa ini, asupan asam folat yang meningkat. Jadi, perbanyak makan buah-buahan dan sayuran berwarna hijau gelap seperti sawi dan brokoli. Terpenuhinya kebutuhan akan asam folat dapat mencegah fetal neural tube defect, yaitu tak terbentuknya sebagian tulang belakang janin sampai kepala dan otak.

Stimulasi trimester II
Stimulasi gizi. Stimulasi gizi yang dilakukan sama seperti trimester I, hanya ditambah dengan asupan kalsium lebih banyak dari biasanya. Mulailah mengonsumsi segelas susu per hari, ikan, dan sumber kalsium lainnya agar menunjang pertumbuhan tulang dan gigi janin serta mencegah pengeroposan tulang ibu.

Stimulasi suara. Di trimester ini, stimulasi lain sudah bisa dilakukan salah satunya stimulasi suara. Ajak janin bicara setiap hari, "Halo sayang, selamat pagi. Ini Mama. Adek lagi ngapain? Main-main ya di perut Mama?" Perdengarkan juga suara ayah. Berbicaralah tentang apa saja, bisa juga dengan menceritakan pengalaman yang ayah-ibu hadapi hati itu.

Stimulasi suara bentuk lain adalah memperdengarkan musik. Penelitian yang dilakukan terhadap musik klasik menghadirkan fakta, stimulasi musik jenis ini terbukti berefek positif bagi tumbuh kembang janin. Namun, bukan berarti harus selalu diperdengarkan musik klasik. Musik lain juga tak masalah, yang penting iramanya lembut dan menenangkan. Ayah ibu juga dapat membacakan buku cerita, mendendangkan lagu, atau bahkan membacakan kitab suci atau doa-doa untuk kebaikan janin.

Stimulasi sentuhan. Ketika melakukan stimulasi suara, ibu biasanya sambil mengusap-usap perutnya. Nah, ini berarti sekaligus ibu melakukan stimulasi sentuhan. Kadang-kadang, janin merespons dengan cara bergerak memberikan "tendangan". Usap atau elus secara lembut perut ibu dengan cara melingkar menggunakan jari dan telapak tangan terbuka dengan sedikit tekanan.

Stimulasi sentuhan lain adalah dengan "menepuk" perut ibu, tentu secara lembut. Lakukan tepukan pada bagian atas perut yang umumnya merupakan posisi punggung atau bokong janin. Stimulasi ini sekaligus mengajak janin "bermain" dan memancing resposnya, baik dengan menendang maupun meninju perut ibu. Di malam hari, ketika hendak tidur, stimulasi sentuhan dapat dilakukan dengan cara mengelus-elus lembut sehingga janin merasa tenang dan nyaman.

Stimulasi cahaya. Mulai minggu ke-20, ayah ibu bisa memberikan stimulasi cahaya. Caranya dengan mengarahkan cahaya senter ke perut ibu. Selain sebagai upaya mengenalkan terang dan gelap, konon sekaligus menstimulasi otak dan mata janin. Dapat pula dilakukan dengan menyalakan dan mematikan lampu dalam hitungan detik dan jeda yang teratur.

Stimulasi trimester III

Pada prinsipnya sama dengan stimulasi trimester sebelumnya terutama stimulasi nutrisi, cahaya, dan sentuhan. Khusus stimulasi suara, pada minggu-minggu menjelang bersalin, utamanya minggu ke-36, ibu dapat memberikan stimulasi persiapan bersalin.

Caranya, ucapkan kalimat yang berisi pernyataan positif, bahwa nanti dapat melewati proses persalinan dengan lancar dan selamat. Katakan, "Sayang, semoga nanti Bunda bisa melahirkan dengan lancar, ya. Bantu Bunda supaya kuat melahirkanmu nanti." Ketika ia menendang dengan keras, minta ia untuk bergerak lebih tenang. Jadi terus lakukan komunikasi yang positif dengannya.

(Tabloid Nakita/Hilman Hilmansyah)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com