Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Rambut Rontok Pasca-melahirkan?

Kompas.com - 07/02/2012, 16:01 WIB

KOMPAS.com — Rambut rontok memang bisa membuat kaum wanita senewen, apalagi jika kerontokan itu tidak bisa dihindari dan dihentikan seperti setelah persalinan. Untungnya, kerontokan itu bersifat sementara. Dengan perawatan yang baik, rambut akan kembali tebal dan indah.

Selama kehamilan, rambut memang sedang berada dalam kondisi terbaiknya, tebal dan tidak rontok. Hal ini karena terjadinya lonjakan hormon androgen yang memperpanjang fase pertumbuhan rambut.

Perubahan hormonal ini juga menghentikan produksi minyak di kulit kepala. Tak heran bila penampilan ibu hamil semakin bersinar karena rambut juga terasa lebih mengembang.

Namun, setelah bayi lahir, produksi androgen pun berkurang. Fase rambut yang normal pun kembali lagi, yakni fase tumbuh dan rontok yang sempat terhenti dalam 9 bulan terakhir. Pada kembalinya fase normal ini, rambut yang selama kehamilan tidak pernah rontok akan berguguran. Jumlah yang rontok memang cukup banyak, sekitar 10-30 persen.

Kabar baiknya, saat si kecil menginjak usia 6 bulan, rambut baru akan tumbuh menggantikan rambut yang rontok. Pada beberapa wanita, rambut yang baru ini memiliki tekstur dan warna yang sedikit berbeda.

Kendati secara alamiah rambut akan kembali normal, tetapi Anda juga bisa mempercepat pertumbuhannya dengan perawatan rambut yang baik. Selalu menjaga kebersihan rambut serta menggunakan produk untuk menstimulasi pertumbuhan rambut dan memperkuat akarnya akan membantu. Imbangi dengan konsumsi makanan yang bernutrisi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com