Bandar Lampung, Kompas
Akhir pekan lalu, di Lampung Selatan, 81 siswa di Madrasah Tsanawiyah Negeri Banjar Sari, Way Sulan, terjangkit hepatitis
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Selatan Armen Patria, Rabu (15/2), hepatitis A yang menjangkiti 81 siswa di Way Sulan menarik perhatian banyak pihak. Bahkan, pejabat di Kementerian Kesehatan menanyainya langsung. Dinas Kesehatan Lampung Selatan telah menurunkan tim penyelidik epidemiologi untuk menelusuri penyebab penyebaran penyakit.
Dari hasil penelusuran awal, diduga sumber penularan virus hepatitis A dan bakteri Salmonella typhi penyebab tifus berasal dari kantin sekolah itu. Dinas kesehatan merekomendasikan penutupan sementara kantin sekolah.
”Dari laporan, sebelumnya
Akhir tahun lalu, penyebaran hepatitis A terjadi di sebuah sekolah di Kecamatan Palas. Terkait hal ini, pihaknya mengumpulkan para kepala desa di Lampung Selatan untuk mengantisipasi penyebaran hepatitis A.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung Reihana mengatakan, pihaknya mewaspadai penyebaran hepatitis A, tifus, dan DBD. Menurut Reihana, kasus hepatitis A belum masuk kategori kejadian luar biasa (KLB).
”Untuk ditetapkan sebagai KLB ada syaratnya. Salah satunya, peningkatan kasus hingga dua kali lipat dari waktu sebelumnya. Dinas kabupaten/kota kami meminta menyosialisasikan kembali perilaku hidup bersih dan sehat, salah satunya mencuci piring dengan air mengalir,” katanya.
Berdasarkan pantauan Kompas, hepatitis A telah merebak
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, ada 924 kasus DBD di Lampung selama bulan Januari-Februari 2012. Bahkan, di Lampung Utara, DBD ditetapkan berstatus KLB. Total sembilan orang meninggal akibat penyakit ini.
Menurut Reihana, pada bulan Februari ini, kasus DBD menurun seiring akan berakhirnya musim hujan.