Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Posyandu Diadopsi India dan Banglades

Kompas.com - 24/02/2012, 03:57 WIB

Bandung, Kompas - Pos pelayanan terpadu kesehatan di wilayah kerja puskesmas yang kian terpinggirkan diadopsi India dan Banglades. Konsep layanan kesehatan bagi bayi berumur di bawah lima tahun itu dinilai cocok dengan karakteristik kesehatan masyarakat dua negara itu.

Hal itu terungkap pada diskusi bersama Kraft Food Foundation Indonesia, Save the Children, dan sejumlah kader Posyandu Inspiratif di Bandung, Kamis (23/2). Kedua lembaga itu pada tahun 2009-2012 bermitra dalam program penguatan posyandu di Jawa Barat, mengatasi isu malnutrisi.

”Dari target awal 63.000 anak dan ibu sebagai penerima manfaat, diperoleh 90.207 orang. Itu dilayani 2.996 kader (target 2.625 kader) yang dilatih mempromosikan pemberian makanan baik dan benar kepada balita,” ujar Devy Yheanne, Head of Corporate Affairs Kraft Foods Indonesia.

Para kader tersebar di wilayah program, yakni Kabupaten Bandung, Bekasi, dan Karawang. Mereka diberi pengetahuan tentang penyediaan makanan sehari-hari dengan komposisi nutrisi cukup, selain memperbaiki akses pelayanan menuju kesehatan berkualitas dan lingkungan bersih.

Isah Suryani (35), kader posyandu dari Kampung Citatah, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung, mengatakan, pihaknya dilatih membuat makanan sehat dari bahan lokal, di antaranya tutut (keong kecil), belut, dan daun bayam, agar disenangi anak-anak. Ia juga dilatih cara menyajikan tempe yang dipotong kecil untuk merangsang nafsu makan anak. Selain itu, ia juga dilatih agar terbiasa cuci tangan pakai sabun. Kebiasaan ini mengurangi 46 persen wabah diare.

Irma Hidayana dari Save the Children mengharapkan program penguatan posyandu ini diadopsi dan direplikasi lebih luas di Indonesia. Keberadaan posyandu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Di Jawa Barat, seperti diungkapkan Ketua Tim Penggerak PKK Jabar Netty Prasetiyani Heryawan, posyandu mandiri 4,8 persen dari 47.863 posyandu yang ada.

Keberhasilan program yang didanai 1,9 juta dollar AS selama tiga tahun untuk 643 posyandu (dari target 556 posyandu) juga dijadikan contoh untuk diadaptasikan di daerah lain, yakni Soe, Nusa Tenggara Timur. (DMU)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com