Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kurang Minum Picu Cedera Saat Olahraga

Kompas.com - 07/03/2012, 14:17 WIB

KOMPAS.com - Jika Anda memutuskan untuk berolahraga dalam jangka waktu yang panjang, sebaiknya jangan biarkan tubuh Anda mengalami dehidrasi. Mengapa? Karena kekurangan cairan dalam tubuh dapat memicu cedera ketika Anda sedang berolahraga.

Menjaga tubuh tetap terhidrasi selama melakukan aktivitas fisik dan olahraga dapat mencegah terjadinya cedera baik ringan atau bahkan sampai mengancam jiwa. Dehidrasi dapat menyebabkan pengurangan volume darah dalam tubuh dan penebalan darah yang membuat kerja sistem kardiovaskular menjadi lebih berat dan meningkatkan irama jantung.

Seperti dikutip para ahli dari Mayo Clinic, dehidrasi juga dapat menghasilkan ketidakseimbangan elektrolit, seperti sodium dan kalium, yang berfungsi mengendalikan fungsi sel.  Ketidakseimbangan ini dapat menyebabkan kejang, kontraksi otot dan kehilangan kesadaran.

Gejala dehidrasi meliputi mulut kering, pusing, haus berlebihan, jarang buang air kecil, mata cekung, tekanan darah rendah, napas cepat dan kebingungan.

Cedera

Otot yang kram selama latihan bisa jadi pertanda bahwa Anda mengalami dehidrasi. Perlu diketahui bahwa cairan memiliki peran penting dalam menjaga tubuh tetap rileks dan mengurangi iritasi akibat latihan dan aktivitas. Tanpa cairan yang cukup, hal ini akan memicu kejang otot dan kontraksi yang menyakitkan.

Berolahraga dalam keadaan tubuh sedang mengalami dehidrasi juga dapat menyebabkan serangan nyeri otot yang tertunda. Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Athletic Training menunjukkan bahwa serangan nyeri otot yang tertunda lebih rentan terjadi pada individu yang melakukan aktivitas fisik di tempat yang panas dan kondisi lembab. Bahkan, pembengkakan otak juga dapat terjadi akibat dehidrasi saat berolahraga.

Para ahli dari Mayo Clinic menjelaskan bahwa, dehidrasi dapat memicu pembengkakan pada sel-sel di otak, yang mengarah pada situasi yang mengancam jiwa.

Pengobatan dan Pencegahan

Peak Performance website melansir bahwa seseorang yang melakukan aktivitas fisik, dan kehilangan cairan sekitar 3 sampai 5 persen dari total berat tubuh cenderung mengalami penurunan respon, gangguan penilaian dan konsentrasi. Faktor-faktor ini merupakan salah satu pemicu terjadinya cedera akibat dehidrasi.

Bagaimana mengatasinya? Anda hanya perlu mencukupi sekitar 17-20 ounce (sekitar 480-570 ml) cairan (dua jam sebelum berolahraga), 17 ounce cairan 15 menit sebelum berolahraga dan 5-12 ounce cairan setiap 15-20 menit selama latihan untuk tetap terhidrasi, sebagaimana yang direkomendasikan oleh "Sports Injuries Guidebook"

Untuk latihan atau kegiatan olahraga yang berlangsung lebih dari satu jam, minumlah larutan elektrolit pengganti bukan air biasa.

Peringatan

Dehidrasi yang terjadi terutama selama latihan jangka panjang dan berat, dapat menyebabkan koma atau bahkan kematian. Rhabdomyolysis adalah suatu kondisi yang disebabkan oleh dehidrasi selama latihan, hal ini mengakibatkan degenerasi sel-sel otot dalam tubuh yang menyebabkan nyeri otot, lemas dan rapuh, seperti dilansir oleh PubMed Health. Kondisi ini juga dapat menyebabkan adanya mioglobin, protein yang biasanya terkandung pada jaringan otot, di dalam urin, yang memberikan warna kecoklatan.

Dalam kasus yang lebih serius, rhabdomyolysis dapat menyebabkan gagal ginjal dan kematian. Volume darah yang rendah adalah salah satu pertanda bahwa seseorang melakukan kesalahan dalam pemenuhan kebutuhan cairan selama latihan. Menurut Mayo Clinic, minum terlalu banyak air saat berolahraga juga bisa berbahaya karena mencairkan natrium dalam tubuh ke tingkat yang berbahaya dan menyebabkan hiponatremia, yang dapat berakibat fatal dalam beberapa kasus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com