Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kematian akibat Rokok Melonjak Tiga Kali Lipat

Kompas.com - 23/03/2012, 09:36 WIB

KOMPAS.com Angka kematian akibat merokok terus meningkat. Sebuah laporan terbaru yang dilansir oleh World Lung Foundation (WLF) mencatat, kematian akibat merokok melonjak hampir tiga kali lipat dalam satu dekade terakhir.

WLF dan American Cancer Society mengatakan, jika kecenderungan ini terus berlanjut, maka satu miliar orang akan mati akibat penggunaan tembakau pada abad ini atau satu orang akan meninggal setiap enam detiknya.

Seperti dilansir www.tobaccoatlas.org, tembakau telah membunuh 50 juta orang dalam 10 tahun terakhir, dan rokok bertanggung jawab atas lebih dari 15 persen dari semua kematian pria dan 7 persen kematian perempuan.

Di China, tembakau telah menjadi pembunuh nomor satu—yang menyebabkan 1,2 juta kematian per tahun—dan jumlah itu diperkirakan akan meningkat menjadi 3,5 juta setahun pada 2030.

Michael Eriksen, salah satu peneliti dan Direktur Institute of Public Health Georgia State University, mengatakan, tren yang terjadi saat ini menunjukkan bahwa adanya penurunan tingkat merokok di negara maju, tetapi peningkatan justru terjadi di negara miskin.

"Jika kita tidak bertindak, maka ke depannya hal ini akan lebih mengerikan, dan beban kematian yang disebabkan oleh tembakau akan semakin tinggi di negara berkembang, terutama Asia, Timur Tengah, dan Afrika," katanya.

Eriksen mengungkapkan, hampir 80 persen orang yang meninggal karena penyakit terkait tembakau sekarang datang dari negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah. Di Turki, 38 persen kematian laki-laki dihubungkan dengan penyakit yang ditimbulkan akibat merokok, meskipun rokok juga masih menjadi pembunuh terbesar perempuan di Amerika.

Sementara itu, CEO WLF Peter Baldini menuduh industri rokok tidak peduli tentang efek bahaya yang dapat ditimbulkan dari rokok tersebut. Merokok penyebab utama kanker paru-paru dan beberapa penyakit paru kronis lainnya merupakan faktor risiko utama pada penyakit jantung.

Saat ini, lebih dari 170 negara telah menandatangani kesepakatan yang dibuat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tentang pembatasan tingkat merokok, perlindungan terhadap para perokok pasif, serta membatasi iklan dan promosi rokok.

"Kami tidak akan pernah membiarkan industri tembakau berada di atas angin. Tembakau adalah pembunuh. Tidak boleh diiklankan, disubsidi, atau dibuat glamor," sambung Margaret Chan, Direktur Jenderal WHO.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
4,97 Juta Orang Telah Terima Makan Bergizi Gratis, Ribuan Tenaga Kerja Terlibat
4,97 Juta Orang Telah Terima Makan Bergizi Gratis, Ribuan Tenaga Kerja Terlibat
Health
Waspadai Tekanan Darah Tinggi, Ini Pertolongan Pertama Jika Pasien Tak Sadarkan Diri
Waspadai Tekanan Darah Tinggi, Ini Pertolongan Pertama Jika Pasien Tak Sadarkan Diri
Health
Apakah Tidur Cukup Penting Didapat Orang Dewasa? Ini Kata Dokter…
Apakah Tidur Cukup Penting Didapat Orang Dewasa? Ini Kata Dokter…
Health
Waspadai Tuli Akibat Headset, Ancaman Nyata yang Sering Diabaikan
Waspadai Tuli Akibat Headset, Ancaman Nyata yang Sering Diabaikan
Health
Gustiwiw Meninggal Dunia: Waspadai 8 Gejala Hipertensi yang Sering Diabaikan
Gustiwiw Meninggal Dunia: Waspadai 8 Gejala Hipertensi yang Sering Diabaikan
Health
Serupa tapi Tak Sama, Ini Beda Flu dengan Batuk Kering dan Batuk Berdahak
Serupa tapi Tak Sama, Ini Beda Flu dengan Batuk Kering dan Batuk Berdahak
BrandzView
Gustiwiw Meninggal karena Hipertensi: Waspadai Tekanan Darah Tinggi Tanpa Gejala
Gustiwiw Meninggal karena Hipertensi: Waspadai Tekanan Darah Tinggi Tanpa Gejala
Health
Studi Ungkap Tambang Nikel Picu Asma, Kanker, dan Kerusakan Ginjal
Studi Ungkap Tambang Nikel Picu Asma, Kanker, dan Kerusakan Ginjal
Health
Kemenkes: 20 Ribu Lebih Orang Indonesia Terkena Sifilis, Ketahui Macam Penyebabnya…
Kemenkes: 20 Ribu Lebih Orang Indonesia Terkena Sifilis, Ketahui Macam Penyebabnya…
Health
Menurut Dokter Ini Tanda Stres Sudah Butuh Bantuan Ahli
Menurut Dokter Ini Tanda Stres Sudah Butuh Bantuan Ahli
Health
Waspada Covid-19, Jemaah Haji Diimbau Terapkan Prokes Saat Tiba di Indonesia
Waspada Covid-19, Jemaah Haji Diimbau Terapkan Prokes Saat Tiba di Indonesia
Health
Apakah Stres Berbahaya? Ini Penjelasan Dokter…
Apakah Stres Berbahaya? Ini Penjelasan Dokter…
Health
Ibu Hamil Usia Anak di Lombok Timur Capai 779 Ribu pada 2024
Ibu Hamil Usia Anak di Lombok Timur Capai 779 Ribu pada 2024
Health
Wabah Mpox Melonjak di Sierra Leone: Status Darurat Kesehatan Global Ditetapkan
Wabah Mpox Melonjak di Sierra Leone: Status Darurat Kesehatan Global Ditetapkan
Health
Waspadai Efek Minum Air Putih Secara Berlebihan pada Ginjal, Ini Kata Dokter
Waspadai Efek Minum Air Putih Secara Berlebihan pada Ginjal, Ini Kata Dokter
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau