Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/04/2012, 02:26 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Tidak lama lagi, produk jamu Indonesia Indonesia bakal menembus pasar Cina. Hal itu dipastikan setelah Asosiasi Gabungan Pengusaha Jamu dan Obat (GP Jamu) berhasil menjalin kesepakatan kerjasama dengan China Chamber of Commerce for Import and Export of Medicine and Health Product.

Demikan diungkapkan Charles Saerang, selaku Ketua Umum Asosiasi Gabungan Pengusaha Jamu dan Obat (GP Jamu), saat acara media gathering PT. Nyonya Meneer, Kamis, (5/4/2012), di Jakarta.

"Terus terang saja, Cina itu merasa bahwa produk asing khususnya Indonesia dianggap sebagai produk yang  punya kelebihan, tetapi susah masuknya," katanya.

Saerang menyampaikan, salah satu isi perjanjian kerja sama tersebut di antaranya adalah saling tukar menukar informasi terkait permasalahan yang dihadapi oleh kedua negara dalam mengembangkan jamu dan saling membantu mengenalkan produk dan teknologi baru kepada pasar lokal di masing-masing negara.

"Semua produk herbal kita bisa masuk ke Cina dengan catatan dalam bentuk makanan dan minuman," katanya.

Menurut Saerang, saat ini pihaknya tengah fokus pada pengembangan jamu dengan berbahan dasar temulawak, jahe, pegagan, kencur dan  sambiloto untuk dieskpor ke Cina. Bahkan menurutnya, lima tanaman unggulan pengusaha jamu tersebut sudah dibuat penelitiannya dan diharapkan dapat mengobati empat penyakit seperti rematik, diabetes, liver dan darah tinggi.

"Kita akan siapkan ekstraknya. Kelimanya sudah siap dipasarkan dan tinggal cari local partner," sambungnya.

Saerang berharap kerjasama tersebut bisa terealisasikan segera pada tahun ini. "Diharapkan ke depannya tanaman jamu kita bisa menjadi tanaman unggulan untuk ekspor," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com