Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dok, Apakah Anak Saya Kena Gangguan Jiwa

Kompas.com - 12/04/2012, 07:21 WIB

TANYA :

Dokter, saya mempunyai seorang  anak perempuan, usianya 25 tahun. Di rumah, dia selalu menyendiri di dalam kamarnya. Saya merasa dia seperti asyik dengan dunianya sendiri. Saya sendiri tidak tahu apa yang dilakukannya dalam kamar. Namun, setiap saya mencoba membuka pintu kamarnya, dia selalu merespon dengan kaget, lalu seperti kebingungan. Dia juga sering melamun, pandangannya kosong. Jika saya tegur dan tanya ada apa, dia kebingungan dan hanya geleng-geleng kepala.
 
Pernah suatu hari, sepulang dia dari beraktivitas, dia mengeluh sakit kepala. Saya suruh dia rebahan di kasur. Lalu, ketika saya tengok, dia melihat ke arah atas seperti ketakutan. Saya tanya, dia hanya menjawab dengan "hah" sambil terus pandangannya ke arah yang sama. Lalu tiba-tiba dia bilang ada gempa karena dia melihat syal yang digantung di kamarnya goyang-goyang. Padahal ketika saya cek tidak goyang. Pernah juga dia ketakutan karena katanya mendengar suara serangga yang besar, padahal saya tidak mendengar. Dan saya rasa juga dia phobia terhadap serangga.
 
Setiap bertemu serangga, paniknya bukan main. Dia juga sangat tertutup. Setiap saya tanya tentang dirinya, seperti misal pekerjaannya, dia pasti menjawab singkat dengan dingin dan seperti tidak suka, lalu langsung menghindar masuk ke kamar. Saya bingung. Sebagai Ibu, saya ingin tahu apa yang terjadi pada anak saya, dari hal-hal terkecil. Tapi dia seperti menghindar. Saya selalu takut jika dia tiba-tiba menangis, atau melamun seperti ketakutan. Apa yang harus saya lakukan dok? Ada apa dengan anak saya? Saya cemas sekali, dokter.

(Wati, 48, Bandung)
 
Ibu Wati yang baik,

Jika melihat usia anak ibu yang masih tergolong usia dewasa muda maka ada beberapa kemungkinan diagnosis yang mungkin untuk kondisi yang disebutkan ibu di atas. Namun demikian, pemeriksaan langsung oleh psikiater tetap perlu dilakukan agar mendapatkan diagnosis yang pasti.

Usia dewasa muda seumur anak ibu bisa mengalami gangguan jiwa seperti gangguan depresi, gangguan cemas atau gangguan psikotik. Ketiga gangguan ini yang paling sering dialami oleh orang-orang muda. Kita bisa membedakannya dengan keluhan-keluhan yang khas (keluhan dalam pikiran, perasaan dan perilaku) yang dialami oleh pasien yang mengalami gangguan jiwa dengan jenis-jenis seperti yang disebutkan itu.

Gangguan depresi biasanya diperlihatkan dengan penampakan wajah yang sedih (mood atau suasana perasaan hati yang menurun), pasien juga mengeluh enggan melakukan aktivitas yang sebelumnya dilakukan karena merasa lelah atau tidak ada gairah, pikiran-pikiran akan masa depan juga kosong dan sering merasa hampa serta tidak berguna. Kondisi ini biasanya berlangsung lebih dari dua minggu dan biasanya juga disertai keluhan-keluhan lain seperti sulit tidur, tidak ada nafsu makan, sulit konsentrasi serta adanya ide-ide bunuh diri pada beberapa kasus.

Gangguan cemas biasanya dinyatakan pasien dengan keluhan cemas atau perasaan takut yang kadang tidak bisa dijelaskan oleh pasien sendiri. Keluhan fisik sering juga dialami oleh pasien gangguan cemas bahkan seringkali mendominasi seperti keluhan jantung berdebar, keluhan perut atau keluhan otot. Banyak tipe gangguan cemas yang setiap tipenya berbeda gejala dan tanda namun biasanya rasa takut dan tidak nyaman adalah ciri utama.

Gangguan psikotik yang biasanya dialami oleh pasien skizofrenia biasanya ditandai dengan penilaian realitas yang terganggu. Pasien sering kali tampak biasa saja penampilannya tetapi mempunyai pola pikir dan perilaku yang aneh. Beberapa kasus yang nyata biasanya ditandai dengan adanya halusinasi misalnya halusinasi dengar berupa bisikan-bisikan suara di telinganya yang tidak ada sumbernya atau mengalami waham yaitu keyakinan yang salah yang tidak sesuai dengan latar belakang ekonomi, sosial, budaya dan pendidikan dari orang tersebut. Misalnya keyakinan adanya orang yang akan menjahati pasien atau keyakinan bahwa dia adalah orang yang berkuasa atau memiliki kekuatan tertentu.

Ada beberapa gangguan jiwa yang disebabkan karena adanya gangguan di anatomis otak misalnya karena trauma kecelakaan, gangguan pembuluh darah otak seperti stroke atau penyakit infeksi berat yang mempengaruhi sistem otak seperti malaria, namun biasanya hal ini didahului adanya suatu kondisi medis fisik yang nyata.

Menarik diri dari pergaulan, lebih suka menyendiri, mulai menjauhi atau tidak lagi melakukan aktifitas yang biasanya dilakukan, menarik diri adalah ciri-ciri awal dari suatu gangguan jiwa seperti depresi ataupun psikotik.

Saran saya ibu harus memeriksakan anak ibu ke psikiater agar didapatkan diagnosis yang tepat. Semoga bisa membantu.

Salam Sehat Jiwa

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com