Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Makanan "Sehat" Ini Bisa Menjebak

Kompas.com - 27/04/2012, 14:58 WIB

KOMPAS.com - Apakah Anda pernah menyantap makanan yang Anda pikir itu menyehatkan, tapi kemudian Anda tahu bahwa makanan itu sebenarnya kurang baik untuk dikonsumsi terlalu sering? Jangan malu jika jawabannya adalah Ya.

Gencarnya promosi, iklan dan informasi yang tidak akurat mungkin menjadi salah satu faktor penyebab yang membuat Anda terjerumus dan salah memilih makanan sehat.

Untuk membantu membedakan mana makanan yang bisa dijadikan teman atau musuh, berikut penjabaran dua ahli diet yaitu Lauren Antonucci dan Lisa Moskovitz, yang juga ahli gizi olahraga di New York City.  Dua pakar ini akan membuka kedok beberapa makanan jahat yang bersembunyi di balik label "sehat".

1. Protein Bar

"Protein bar pada dasarnya adalah vitamin dan protein yang dimasukkan dalam sepotong permen. Mereka tampak seperti pengganti makanan ringan yang sehat, tetapi makanan ini sebenarnya bisa berisi lebih dari dua kali jumlah lemak dan karbohidrat dari brownies cokelat," kata Moskovitz

Untuk menghindari asupan kalori yang berlebihan, Anda dapat memilih protein bar dengan kandungan kalori kurang dari 180 kalori dan 5 gram lemak, serta menyediakan setidaknya 5 gram serat.

2. Buah kering

Dengan lebih dari 100 kalori yang terkandung dalam setiap seperempat porsi cangkir, Anda bisa menumpuk kalori dengan cepat saat menyantap buah kering. Antonucci merekomendasikan untuk memilih buah-buahan segar atau beku ketimbang menyantap buah kering.  Buah-buahan segar atau beku akan memberi sensasi lebih kenyang pada perut karena mengandung cairan yang lebih banyak.

"Dengan makan buah-buahan segar Anda akan bisa makan dalam porsi lebih banyak dengan jumlah kalori yang lebih sedikit dan merasa kenyang akibat cairan yang terkandung pada buah," kata Antonucci.

3. Margarin

Mentega dan margarin memiliki bentuk yang nyaris sama. Keduanya pun bersaing ketat dan banyak dari Anda yang berpikir bahwa margarin yang terbuat dari lemak tumbuhan lebih menyehatkan bagi tubuh dibanding mentega yang terbuat dari lemak hewani. Tetapi menurut para ahli dari Mayo Clinic, persaingan keduanya dimenangkan oleh produk mana yang lebih alami.

Meskipun margarin dan mentega memiliki nilai kalori yang tak jauh berbeda, tetapi margarin yang dijual di pasaran mungkin mengandung zat tambahan sehingga kandungan lemak transnya lebih tinggi, yang pada gilirannya akan meningkatkan kadar kolestrol buruk (LDL) dan menurunkan kadar kolesterol baik (HDL). 

"Lemak trans adalah salah satu unsur dalam makanan yang kami rekomendasikan untuk harus dihindari sepenuhnya," kata Moskovitz.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau