Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kanker Paru, Pencuri Kehidupan yang Sulit Dideteksi

Kompas.com - 03/05/2012, 08:01 WIB

Oleh : Atika Walujani Moedjiono

Kanker paru bisa dibilang sebagai pencuri kehidupan. Kanker ini tersembunyi di buli paru. Sulit dilacak. Kalaupun kemudian diketahui, ia sudah meruyak ke bagian lain tubuh dan sudah sulit dibasmi.

Menurut Guru Besar Departemen Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi FKUI-RS Persahabatan Menaldi Rasmin, kanker paru sulit dideteksi karena letaknya di dalam. Maksudnya, di paru yang terletak di rongga dada. Gejalanya pun tidak spesifik, hanya berupa batuk.

”Biasanya kalau pasien datang dengan keluhan batuk, dokter jarang yang curiga itu kanker,” katanya, Rabu (2/5). Kalaupun dirontgen, tidak serta-merta bisa dipastikan kanker. Harus diperiksa melalui bronkoskopi dilanjutkan dengan biopsi. ”Feeling dokter di sini penting untuk bisa mendeteksi secara dini penyebab keluhan batuk,” ujar Menaldi.

Kanker paru, seperti halnya kanker lain, merupakan akibat abnormalitas sel yang membelah tak terkendali. Sel kanker paru biasanya menyebar ke kelenjar anak ginjal, hati, otak, dan tulang.

Tugas utama paru adalah melaksanakan pertukaran gas karbon dioksida yang dibuang dari aliran darah dengan oksigen yang kita hirup ke aliran darah. Paru kanan memiliki tiga ruang, sedangkan paru kiri terdiri dari dua ruang dan satu ruang kecil disebut lingula yang berfungsi seperti ruang tengah pada paru kanan.

Saluran udara utama yang masuk paru adalah cabang tenggorok (bronkus) yang berawal dari tenggorok (trakea). Bronkus bercabang-cabang kecil disebut bronkioli yang berujung pada kantong kecil disebut alveoli (buli paru) tempat gas bertukar. Paru dan dinding dada dibungkus selaput tipis disebut pleura.

Kanker paru dapat timbul di bagian mana pun dari paru. Namun, 90-95 persen bermula dari sel epitel, yakni sel yang melapisi bronkus dan bronkioli.

Menurut Menaldi, penderita kanker paru memiliki gen yang cenderung bermutasi jika berinteraksi dengan zat karsinogenik (penyebab kanker). Keyakinan ini diperkuat dengan hasil pemetaan genetik manusia (human genom project) tahun 2005. Dari hasil pemetaan itu dibuktikan bahwa gen tertentu berasosiasi dengan penyakit tertentu di kemudian hari.

Pemicu kanker paru utama adalah asap rokok. Hampir 90 persen kanker paru, baik pada perokok aktif maupun perokok pasif, disebabkan oleh rokok. Asap rokok mengandung 4.000 senyawa kimia, banyak di antaranya terbukti menyebabkan kanker. Senyawa utama yang bersifat karsinogenik adalah nitrosamin dan hidrokarbon aromatik polisiklik. Pemicu lain adalah asbes, gas radon, polusi udara dari asap kendaraan, dan industri.

Menurut situs Medicinenet.com, kasus kanker paru sangat jarang sebelum tahun 1930-an. Peningkatan dramatis kanker paru terkait peningkatan jumlah perokok. Saat ini, sekitar 3.000 kematian akibat kanker paru setiap tahun di Amerika Serikat dialami perokok pasif.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com