JAKARTA, KOMPAS.com - Pangsa pasar obat generik cenderung stagnan berkisar 10 persen hingga 11 persen di Indonesia. Namun, volume penjualan obat generik membesar.
Hal itu diungkapkan Direktur Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Kementerian Kesehatan, Maura Linda Sitanggang dalam temu media terkait penyelenggaraan konvensi bahan baku obat internasional Convention on Pharmaceutical Ingredients Southeast Asia (CPhl SEA), di Kementerian Kesehatan, Jumat (4/5/2012) kemarin.
Volume penjualan obat generik terus membesar dan kini mencapai sekitar 40 persen dari penjualan obat nasional. Di negara-negara maju, volume penjualan obat generik mencapai 80 persen.
Peningkatan penggunaan obat generik terutama untuk obat penyakit kronis seperti hipertensi dan diabetes, ujar Linda . Penderita kedua penyakit itu mengonsumsi obat secara teratur dalam waktu panjang. Penggunaan obat yang kualitasnya sama dengan obat bermerek, tetapi berharga jauh lebih murah sangat membantu pengguna.
Linda mengatakan, obat generik tidak kalah baiknya dengan obat bermerek karena sudah melalui standardisasi mutu sehingga masyarakat tidak perlu ragu mengonsumsinya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.