Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biskuit Sehat dari Pepino Kreasi Ilmuwan Malang

Kompas.com - 08/05/2012, 13:50 WIB

MALANG, KOMPAS.com - Dosen Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya (FTP UB), Malang, Jawa Timur, Indria Purwatiningrum, berhasil menciptakan biskuit dari buah Pepino yang dikombinasi dengan selai bunga Rosella. Biskuit yang diberi nama Pepila tersebut diciptakan guna mengantisipasi menjamurnya camilan kurang menyehatkan di masyarakat.

Indria mengklaim Pepila adalah snack sehat, murah, kaya akan vitamin serta antioksidan. Biskuit tersebut diberi nama Pepila, diambil dari kata Pepino dan Rosela, gabungan dari nama keduanya. "Biskuit ini, memiliki manfaat untuk memperlancar peredaran darah dan mempertahankan daya tahan tubuh dan sebagai zat antioksidan," jelasnya, Selasa (8/5/2012).

Kandungan antioksidan yang terdapat pada bunga Rosella beber Indria, tidak akan mengalami banyak kerusakan dalam biskuti karena dijadikan dalam bentuk selai, sehingga kerusakannya minimal. "Biskuit Pepila itu sangat kaya zat antioksidan, sebagai radikal bebas yang bisa melawan kanker dan mengurangi penuaan. Zat antioksidan yang terdapat dalam selai bunga Rosella dijamin tidak akan banyak berkurang karena tidak melalui pemanasan yang berulang," jelasnya.

Buah Pepino atau dalam nama latinnya Solanum muricatum Aiton, papar Indria, mempunyai kandungan protein sebanyak 0,6 gram dari per 100 gramnya. Buah ini juga memiliki zat yang bermanfaat memelihara kesehatan pecernaan dan daya tahan tubuh. "Pada buah Pepino juga terdapat senyawa aktif yang berfungsi untuk memperlancar ASI," tambahnya.

Senyawa aktif dalam biskuit Pepila, kata Indria, bukan merupakan hasil ekstraksi sehingga kandungannya relatif sedikit. "Kalau senyawa aktifnya, diekstraksi membutuhkan biaya yang mahal. Sehingga, akan berpengaruh terhadap harga jualnya nanti," katanya.

Lebih lanjut Indria mengaku, biskuit produknya tersebut hanya dijual dengan harga Rp 5000 satu paknya. Dalam satu paknya berisi 12 keping biskuit. "Adapun keunggulan lainnya, ada pada bahan dasar tepung Ganyongnya yang bebas dari zat kimia," katanya.

Dalam proses adonan biskuit, tambah Indria, dicampur dengan tepung Ganyong yang terdapat pada biskuit Pepila. "Sangat aman dikonsumsi karena tidak terdapat campuran zat kimia, seperti tepung terigu pada umumnya," bebernya.

Tepung Ganyong sendiri adalah sejenis tepung yang dibuat dari umbi yang sudah tua dan baik, tidak ada tanda-tanda kebusukan. Campuran lain dari buah Pepino adalah wortel yang kaya akan betakaroten dan bagus untuk kesehatan mata. "Kalau membuat biskuit Pepila, membutuhkan waktu kurang lebih selama tiga bulan. Selama tiga bulan, kami terus mencoba komposisi yang cocok untuk adonan biskuit Pepila," akunya.

Cara membuat Pepila layaknya membuat adonan biskuit pada umumnya. Untuk komposisi adonan terdiri dari tepung Ganyong sebanyak 100 gram dengan tambahan buah Pepino dan wortel masing-masing dengan prosentase 20 persen. Setelah berhasil menciptakan biskuit Pepila aku Indria, pihaknya akan mencoba mengembangkan usaha pembuatan biskuit itu ke pasar bebas.

"Sasaran awal untuk ibu menyusui. Semoga ada perusahaan besar yang tertarik," katanya berharap.

Ditanya ide awal bisa melahirkan biskuit Pepila itu, Indria mengaku, karena tergugah oleh banyaknya bauh Pepino yang tumbuh di Kota Batu, namun tidak dimanfaatkan dengan baik. "semoga menjadi makanan lokal yang mendunia," harapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com