Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Risiko Pembekuan Darah Akibat Kontrasepsi

Kompas.com - 14/05/2012, 16:23 WIB

KOMPAS.com - Penggunaan alat kontrasepsi pada kaum perempuan ternyata dapat peningkatan risiko pembekuan darah. Studi para ahli mengindikasikan, penggunaan kontrasepsi hormonal non oral seperti patch/koyo, implan dan cincin vagina dapat menimbulkan risiko pembekuan darah (dikenal sebagai tromboemboli vena) yang lebih tinggi dibandingkan kontrasepsi oral.

Beberapa studi sebelumnya mengindikasikan adanya risiko trombosis vena (bentuk kolektif  dari deep vein thrombosis dan pulmonary embolism) pada wanita yang menggunakan pil KB atau kontrasepsi oral. Tetapi, masih sedikit studi yang melihat adanya risiko pengguna kontrasepsi hormonal non-oral.

Dalam kajiannya, Profesor Ojvind Lidegaard dari University Kopenhagen Denmark beserta timnya mengkaji berbagai data penelitian terkait penggunaan kontrasepsi hormonal non-oral terhadap risiko trombosis vena pada wanita asal Denmark yang tidak hamil (usia 15-49 tahun) pada 2001-2010. Semua perempuan yang terlibat dalam penelitian tidak memiliki riwayat baik pembekuan darah atau kanker sebelum studi dimulai. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi hasil temuan di antaranya, seperti usia dan tingkat pendidikan, juga turut diperhitungkan.

Hasil penelitian menemukan, berdasarkan total akumulasi 9.429.28 tahun observasi selama kurun 2001- 2010 terdapat sekitar dari 3.434 perempuan diagnosis mengalami trombosis vena. Wanita yang tidak menggunakan kontrasepsi hormonal dan berusia antara 15-49 tahun rata-rata mengalami dua kasus pembekuan darah untuk setiap (total akumulasi) 10.000 tahun pemakaian kontrasepsi. Wanita yang menggunakan kombinasi kontrasepsi pil KB yang mengandung hormon levonorgestrel mengalami peningkatan risiko tiga kali lipat (6,2 kejadian per total akumulasi 10.000 tahun pemakaian).

Ketika dibandingkan dengan wanita yang menggunakan kontrasepsi hormonal non oral (pada usia yang sama), wanita yang menggunakan patch/koyo memiliki delapan kali peningkatan risiko (9,7 kejadian per 10.000 tahun pemakaian), sedangkan wanita yang menggunakan cincin vagina memiliki 6,5 kali peningkatan risiko (7,8 kejadian per 10.000 tahun pemakaian).

Peneliti yang mempublikasikan riset ini dalam British Medical Journal edisi online pada 10 Mei 2012 mengatakan, penggunaan implan berisi progestogen, cenderung memiliki risiko pembekuan darah sangat kecil. Tidak ada risiko bagi wanita yang menggunakan progestogen dan mungkin malah memiliki efek perlindungan.

Peneliti melihat, tidak ada penurunan risiko pada wanita yang menggunakan patch atau cincin vagina dalam jangka panjang. Berdasarkan temuan ini, para peneliti memperkirakan bahwa 2.000 wanita yang menggunakan cincin vagina dan 1.250 wanita yang menggunakan patch harus beralih menggunakan kombinasi pil KB yang mengandung levonorgestrel untuk mencegah kejadian trombosis vena dalam satu tahun.

"Perempuan harus diberitahu tentang risiko ini agar dapat memilih produk yang paling tepat kontrasepsi hormonal," kata Lidegaard.

"Ada alternatif pilihan kontrasepsi hormonal yang memberikan risiko lebih kecil atau tidak ada sama sekali terhadap perkembangan trombosis vena," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com