DENPASAR.KOMPAS.com - Perokok aktif kini sudah tidak didominasi usia dewasa, pecandu rokok usia remaja jumlahnya terus meningkat setiap tahun. Dalam survei oleh Universitas Udayana pada 2011 lalu, 34,5 persen remaja di Denpasar saat ini sudah menjadi perokok aktif.
Berbagai macam faktor mempengaruhi perokok "pemula" ini, di antaranya lingkungan keluarga, dan pergaulan. "Ada yang mencoba dari pengaruh teman sebaya. Kalau dari faktor keluarga, jika mereka melihat keluarganya merokok dan tidak masalah, akhirnya dia merokok," ujar Made Kerta Duana, peneliti Unud dari Fakultas Ilmu Kesehatan Masyarakat dalam lokakarya Kawasan Tanpa Rokok (KTR) di Denpasar, Sabtu (19/05/2012).
Dalam survei yang dibuat untuk referensi KTR, tambah Kerta Duana, diketahui saat ini 34,5 persen remaja usia 13-22 tahun di Denpasar sudah menjadi perokok aktif. Di antara jumlah tersebut, 25,7 persen remaja menjadi perokok karena tidak ingin dibilang banci oleh temannya.
"Biasanya kalau lagi kumpul-kumpul ada yang tidak merokok dibilang banci dan tidak setia kawan," beber Kerta Duana.
Ironisnya, di kalangan remaja Denpasar perokok aktif lebih banyak dari bangku SMP, yakni 60 persen, dibanding remaja yang duduk di bangku SMA yang hanya 32 persen.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.