Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasien Diabetes Disarankan Skrining Kanker Usus

Kompas.com - 25/05/2012, 10:35 WIB

KOMPAS.com - Bagi Anda yang mengidap diabetes sepertinya harus lebih waspada terhadap ancaman kanker kolon atau kanker usus besar. Para ilmuwan di Amerika Serikat mengindikasikan, mereka yang mengidap diabetes mungkin memerlukan skrining atau pemeriksaan kanker usus besar lebih dini mengingat adanya risiko terkena kanker saluran cerna tersebut.

Para peneliti, seperti dilansir situs WebMD, menemukan bahwa mereka yang berusia 40-an dan mengidap diabetes tipe 2 memiliki kecenderungan mengidap prakanker usus besar, yang disebut adenoma, sama halnya seperti orang berusia 50 tahunan tanpa diabetes.

"Risiko ini hampir sama jika seseorang menderita diabetes di usia 10 tahun," kata peneliti Susan Hongha Vu, MD, seorang pakar gastroenterologi klinis dari Washington University School of Medicine di St Louis.

Vu mengatakan, jika temuan ini dikonfirmasi dalam sebuah penelitian berskala besar dan kuat, maka harus dibuat suatu pedoman agar penderita diabetes dapat melakukan skrining kanker usus besar sejak usia 40 tahun.

Saat ini, pedoman untuk melakukan skrining pada pria dan wanita yang berisiko kanker usus besar dimulai pada usia 50 tahun. Biasanya, pemeriksaan dilakukan dengan metode kolonoskopi, yang memungkinkan dokter untuk melihat seluruh bagian kolon dan mengeliminasi pertumbuhan abnormal. Ada pilihan skrining lainnya seperti sigmoidoskopi fleksibel dan tes darah dalam tinja.  Tetapi menurut rekomendasi, mereka yang berisiko tinggi mengidap kanker usus besar sebaiknya menjalani skrining lebih awal.

Vu mengklaim, hasil penelitian menunjukkan diabetes mungkin menjadi salah satu faktor risiko tersebut.

"Banyak penelitian telah menunjukkan hubungan antara diabetes tipe 2 dan peningkatan risiko kanker usus besar," katanya.

"Studi juga menunjukkan bahwa diabetes meningkatkan risiko lesi prakanker di usus besar. Tapi sejauh yang kami tahu, tidak ada yang mengambil langkah logis berikutnya - yakni untuk menentukan apakah penderita diabetes tipe 2 harus diskrining lebih awal," jelas Vu yang akan mempresentasikan temuannya pada Digestive Disease Week di San Diego

Diabetes pengaruhi pisiko polip

Dalam kajiannya, para peneliti memeriksa rekam medis tiga kelompok pasien yang telah menjalani pemeriksaan kolonoskopi selama periode enam tahun di institusi mereka. Kelompok pertama adalah  125 pasien berusia 40-49 penderita diabetes tipe 2, kelompok kedua adalah 125 pasien usia 40-49 tanpa diabetes, dan kelompok terakhir 125 pasien usia 50 - 59 tanpa diabetes.

Hasil pemeriksaan kolonoskopi menemukan setidaknya ada satu kasus polip prakanker pada 14 persen dari mereka yang berusia 40-49 tanpa diabetes, 30 persen dari mereka yang berusia 40-49 dengan diabetes, dan 32 persen dari mereka yang berusia 50-59 tanpa diabetes.

Namun, studi ini tidak membuktikan bahwa diabetes sebagai penyebab langsung yang memberikan kontribusi pada pertumbuhan polip. Pasien diabetes mungkin memiliki faktor risiko lain untuk mengidap adenoma dan kanker usus besar yang tidak diukur, kata John Petrini, MD, seorang ahli pencernaan dari Sansum Clinic di Santa Barbara, California

Vu mengatakan ada penjelasan yang mungkin untuk hubungan antara diabetes dan kanker usus besar. Penderita diabetes memiliki kadar insulin yang tinggi dan abnormal dalam darah mereka, dan insulin dapat menjadi bahan bakar bagi pertumbuhan sel, termasuk sel-sel prakanker dan kanker, katanya.

Petrini mengatakan, hasil penelitian ini sangat menarik. Tetapi menurutnya, perlu dilakukan riset dengan skala lebih besar untuk mengkonfirmasi hasil temuan tersebut. Masih terlalu dini untuk berbicara tentang perubahan pedoman, katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com