Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hidup Terasa Hambar Tanpa Camilan

Kompas.com - 27/05/2012, 03:35 WIB

Yulia Sapthiani & Sarie Febriane

Camilan atau makanan ringan, yang jarang diperhitungkan, bisa menginterupsi hidup orang-orang sibuk di kota. Tak jarang sambil bekerja, dengan ringan tangan kita meraih camilan lalu mengunyahnya, terus dan terus.... 

Sambil memandang layar komputer dan mengecek pekerjaan, tangan kanan Isai (26) meraba plastik pembungkus kue yang ada di mejanya. Kue dengan rasa abon itu dikeluarkan dengan satu tangan, lalu dinikmati karyawan sebuah perusahaan pengelola lembaga pendidikan di Jakarta ini tanpa memalingkan pandangan dari komputer.

Di kantor-kantor sampai muncul istilah ”memamahbiak” untuk menyebut aktivitas ngemil yang superaktif. Perut Isai, misalnya, sebenarnya tidak terlalu lapar. Baru sekitar dua jam sebelumnya Isai menyantap makan siang yang dia bawa dari rumah. ”Setelah makan siang justru termasuk jam rawan, jamnya ngantuk. Jadi, untuk menghilangkan ngantuk, saya ngemil,” katanya.

Selain kue rasa abon, Isai juga menyimpan roti, keripik singkong pedas, dan kerupuk mi di laci mejanya. Semuanya dibeli di minimarket yang disinggahi sebelum tiba di kantor. Isai dan teman-temannya juga sering berbagi camilan di kala ”jam rawan”. ”Saya hanya ngemil di kantor. Di rumah, malah tidak pernah,” kata Isai.

Teman Isai, Chrysti (31), juga punya camilan yang dia simpan di lemari. Chrysti bahkan pernah menyimpan satu bal (plastik berukuran besar) keripik rasa bawang sebagai persediaan. ”Tetapi sekarang stoknya sudah berkurang. Saya sudah mengurangi camilan,” kata Chrysti.

Ngemil memang sudah menjadi bagian hidup setiap orang. Persediaan camilan ada di setiap rumah. Tak sedikit pula yang menyimpannya di meja kantor, di dalam stoples mungil, di antara peralatan kerja.

Camilan juga menjadi item yang tak pernah dilupakan saat akan melakukan perjalanan. Risya (62), seorang ibu rumah tangga yang tinggal di Bandung, misalnya, selalu membawa sekantong plastik berbagai makanan kecil untuk dinikmati dalam perjalanan ke luar kota.

Kacang, manisan kering, roti, hingga tahu goreng adalah beberapa kudapan yang pernah dibawa oleh Risya sebagai bekal, termasuk dalam perjalanan yang hanya memakan waktu 1-2 jam.

”Rasanya enggak enak kalau hanya diam selama di jalan. Lebih enak ngemil,” kata Risya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com