Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak-anak Cenderung Meniru Adegan di Televisi

Kompas.com - 28/05/2012, 22:49 WIB

Hasil penelitian menyimpulkan, sebagai media audio visual, televisi mampu merebut 94 persen saluran masuknya pesan-pesan atau informasi ke dalam jiwa manusia yaitu lewat mata dan telinga.

TV mampu membuat orang pada umumnya mengingat 50 persen dari apa yang mereka lihat dan dengar di layar, walaupun hanya sekali ditayangkan.

Pada anak-anak yang umumnya selalu meniru apa yang mereka lihat, tidak tertutup kemungkinan perilaku dan sikap mereka akan meniru kekerasan yang ditayangkan di televisi yang mereka tonton.

Tampaknya pesan jelas bagi para orang tua yang disampaikan Dewan Media Anak-anak Australia (ACCM) patut dicontoh - matikan televisi yang menayangkan berita kekerasan/bencana secara terus menerus.

Dewan itu mengingatkan para orang tua bahwa anak-anak dapat menjadi sangat cemas dan tertekan jika mereka berulang kali menonton beberapa cuplikan dramatis yang ditampilkan di televisi dan program berita terkini.

Menurut Rita Princi, psikolog anak dan anggota ACCM, anak-anak terutama di bawah usia 10 tahun, sangat rentan terhadap rekaman yang mereka lihat dan cerita yang mereka dengar.

"Sehubungan dengan tayangan tentang bencana alam yang banyak terjadi, dapat dimengerti bahwa anak-anak mulai merasa tidak aman. Sudah saatnya bagi orangtua untuk  mematikan televisi untuk anak-anak," katanya.

Orang tua menurut dia, adalah orang dewasa dan perlu membuat pilihan tepat untuk memastikan anak-anak mereka merasa aman.

"Kita bertanggung jawab agar anak-anak tidak dibombardir dengan informasi terus-menerus bahwa dunia adalah tempat yang tidak aman. Gempa bumi, tsunami dan banjir bukan satu-satunya yang terjadi di dunia ini," katanya.

Menurut seorang pengamat anak-anak Dra. Mazdalifah, Ph.D, tayangan kekerasan adalah yang menampilkan adegan kekerasan dari tingkat ringan seperti kata-kata kasar, makian, cacian, sampai ke tingkat berat seperti adegan membunuh.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com