Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ngorok pada Anak Picu Gangguan Perilaku

Kompas.com - 13/06/2012, 09:07 WIB

KOMPAS.com - Mendengkur atau ngorok jangan sekali-kali dianggap sebagai suatu hal yang wajar. Mengapa? Riset terbaru menunjukkan, anak yang mengalami obstructive sleep apnea (OSA) berisiko tinggi memiliki masalah perilaku dan belajar.

Obstructive sleep apnea (OSA) adalah gangguan tidur di mana terjadi henti napas berulang kali akibat tersumbatnya saluran udara. Gejala paling umum dari OSA termasuk mendengkur, mendengus keras atau terengah-engah setelah jeda dalam bernapas, yang dapat terjadi hingga 30 kali per jam.

Para peneliti dari Universitas Arizona, di Tucson menemukan,  anak dengan sleep apnea yang terus mengalami gangguan tersebut di usia remaja memiliki lebih banyak masalah dengan perhatian, hiperaktivitas dan agresif; kesulitan mengelola emosi dan situasi sosial, serta kurang mampu untuk merawat diri mereka sendiri tanpa bantuan orang lain.

"Jika tidak diobati, sleep apnea akan berdampak negatif pada kemampuan anak untuk mengatur perilaku mereka, emosi dan interaksi sosial," kata pemimpin studi Michelle Perfect, dalam rilis berita American Academy of Sleep Medicine.

"Perilaku ini bisa mengganggu kemampuan mereka untuk merawat diri sendiri dan dalam perilaku sosial mereka - suatu kemampuan yang diperlukan untuk dapat berhasil dalam sekolah," tambahnya

Penelitian ini melibatkan 263 anak-anak, yang ditindaklanjuti selama lima tahun. Anak-anak dengan sleep apnea dua sampai tiga kali lebih mungkin memiliki masalah sosial, perilaku dan belajar dibandingkan dengan anak-anak tanpa gangguan sleep apnea.

Para peneliti mencatat, tingkat yang lebih tinggi masalah sosial dan perilaku di kalangan remaja dengan sleep apnea tidak dapat dijelaskan oleh faktor lain, seperti jenis kelamin, ras, etnis, indeks massa tubuh atau usia.

Meskipun studi ini menemukan hubungan antara sleep apnea dan masalah perilaku dan sosial pada remaja, peneliti tidak dapat membuktikan sleep apnea menyebabkan masalah tersebut. Rencananya temuan ini akan dipresentasikan pada pertemuan Associated Professional Sleep Societies di Boston.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com