Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Risiko Kematian pada Kehamilan Remaja Tinggi

Kompas.com - 27/06/2012, 10:32 WIB

Kompas.com - Setiap tahunnya, sekitar 50.000 remaja di seluruh dunia meninggal karena kehamilan dan komplikasi persalinan. Organisasi sosial, Save the Children, menyebut hal tersebut sebagai sebuah skandal global.

Save the Children meminta pada dunia untuk memperbaharui fokus mereka dalam hal keluarga berencana. Rencananya tahun depan akan dilakukan pertemuan puncak di London untuk membahas hal tersebut, terutama mengenai data terbaru dari PBB yang menyebutkan kehamilan dan persalinan pada remaja merupakan penyebab kematian terbesar pada kelompok remaja.

Dalam laporan bertajuk "bagaimana keluarga berencana menyelamatkan nyawa anak", Save the Children juga mengungkapkan data yang menyebutkan hampir satu juta bayi yang lahir dari para ibu remaja itu meninggal sebelum mereka berusia setahun.

"Isu mengenai anak-anak yang sudah memiliki anak, dan meninggal karena tubuh mereka belum matang untuk melahirkan, adalah skandal global," kata kepala eksekutif Save the Children, Justin Forsyth.

Ia menambahkan bahwa tragedi tersebut bukan cuma untuk para remaja putri itu tapi juga bayi mereka. Risiko kematian bayi sekitar 60 persen jika ibu mereka berusia kurang dari 18 tahun.

"Di negara berkembang, keluarga berencana bukan sekedar gaya hidup. Kehidupan anak-anak sangat bergantung pada hal itu," kata Forsyth.

Menurut PBB, persalinan pada remaja adalah penyebab kematian utama pada remaja putri di Afrika. Di seluruh dunia, satu dari lima remaja putri melahirkan sebelum mereka berusia 18 tahun.

Risiko kematian pada remaja berusia kurang dari 15 tahun yang melahirkan, lima kali lebih tinggi dibandingkan dengan wanita berusia dua puluhan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com