Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPI: Jumlah Jam Anak Menonton TV Tinggi

Kompas.com - 28/06/2012, 16:46 WIB

MAGELANG, KOMPAS.com--Jumlah jam anak menonton siaran televisi cukup tinggi, bahkan dalam setahun lebih tinggi dari jam sekolah, kata Wakil Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Eski Tri Rejeki Suyanto.

Berdasarkan penelitian, katanya di Magelang, Rabu, kegiatan anak menonton siaran televisi sehari sekitar empat hingga lima jam atau seminggu 30 hingga 35 jam sehingga dalam setahun mencapai 1.600 jam.

"Sementara itu jam sekolah setahun hanya 740 jam sehingga jam menonton siaran televisi mencapai dua kali lipat dari jam sekolah," katanya pada seminar

"Penanggulangan Kekerasan Massa" di Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Magelang.

Ia mengatakan, jumlah jam menonton pada hari libur lebih tinggi daripada hari sekolah.

Ezki menuturkan, kegiatan anak menonton televisi diawali kebiasaan usia dini karena kebiasaan orang tua kalau anak menangis langsung diajak melihat siaran televisi agar bisa diam. "Anak sepulang sekolah, kebanyakan langsung mencari siaran televisi yang menjadi kegemarannya," katanya.

Ia mengatakan, waktu luang diisi dengan menonton televisi, bahkan yang lebih memprihatinkan karena kesibukan orang tua, saat anak menonton tanpa pendampingan orang tua.

Pada hal, katanya, dampak siaran televisi bisa positif atau negatif. Muatan positif berupa informasi dan pendidikan, sedangkan muatan negatif antara lain seks, kekerasan, bahasa kasar, konsumerisme, mistik, dan gosip. "Bahkan tindak kekerasan juga tidak luput dari siaran televisi, antara lain pada sinetron, kartun, dan berita," katanya.

Ia menuturkan, film kartun di negara asalnya bukan untuk konsumsi anak, misalnya Tom and Jerry untuk usia 15 tahun ke atas.

Ia mengatakan, akan mengusulkan kepada pemerintah pada masa liburan, harga tiket di tempat objek wisata lebih murah dari hari biasa agar anak-anak ke tempat hiburan tersebut untuk mengurangi menonton televisi.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com