Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/07/2012, 11:31 WIB

T:
Pertanyaan saya mungkin sudah banyak yang menanyakannya.  Saya sudah berulang kali mencoba untuk diet, tapi tidak pernah berhasil karena saya mempunyai penyakit maag. Sedikit aja makan nasi berat badan langsung bertambah. Bagaimana cara berdiet yang baik untuk yang mempunyai penyakit maag?  (Trisya, 28)

J:
Dear Trisya,
Cara yang terbaik untuk menurunkan berat badan bagi penderita sakit maag tentunya tetap menganut pada prinsip mengatur keseimbangan antara asupan dan pengeluaran energi.

A. Asupan nutrisi
Lakukan berdasarkan pada pedoman gizi lengkap dan seimbang dengan memperhatikan prinsip 3J (jumlah, jenis, dan jadwal makan) yang sesuai dengan kondisi kesehatan yang ada (dalam hal ini sakit maag):
* Jumlah kalori
Disesuaikan dengan kebutuhan tubuh, di mana antara satu orang dengan orang lainnya berbeda karena dihitung berdasarkan berat badan, tinggi badan, usia, jenis kelamin, aktivitas, kondisi kesehatan, dll. Kebetulan Trisya tidak melampirkan data yang diperlukan, sehingga saya tidak bisa menghitung kebutuhan untuk Trisya. Namun jangan berkecil hati, karena jumlah kalori untuk penurunan berat badan dapat juga diberikan dalam bentuk low calorie diet. Artinya kalori yang diberikan berkisar antara 800-1200 kkal/hari, atau dapat juga diberikan dalam bentuk defisit 500 kkal setiap harinya terutama bagi yang membutuhkan kalori awal sudah di atas 1200 kkal.

* Jenis/komposisi bahan makanan
Semua makanan yang diberikan harus mengandung cukup karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, serat, dan air. Namun karena Trisya menderita sakit maag, maka pemilihan jenis bahan makanan harus lebih diperhatikan, yakni yang tidak merangsang pengeluaran asam lambung secara berlebihan, pembentukan gas berlebihan, menimbulkan rasa yang tidak nyaman untuk saluran cerna, dll. Contoh bahan makanan yang sebaiknya dikurangi atau dihindari seperti ubi jalar, talas, umbi-umbian, kol, kembang kol, nangka, madu, ragi, kopi, teh, coklat, soda, dan lain-lain.

Bagaimana dengan nasi? Nasi merupakan sumber karbohidrat, setiap 100 gr nasi mengandung 40 gr karbohidrat, dan memberikan 175 kkal. Nasi sering disalahkan sebagai penyebab peningkatan berat badan. Seharusnya tidak, kecuali jika nasi dikonsumsi dalam jumlah yang berlebihan. Atau, karena ada nasi maka lauk yang dimakan menjadi lebih banyak.

Pada keterangan Trisya, saya tidak mendapatkan data berapa banyak nasi yang Trisya konsumsi. Alangkah baiknya jika Trisya bisa menimbang ukuran nasi 100 gr sehingga dapat diperkirakan apakah Trisya mengonsumsi lebih dari 100 gr per kali makan? Jika memang jumlah yang Trisya konsumsi banyak, maka tidak heran setiap makan nasi, pasti berat badan Trisya akan naik.

* Jadwal makan
Sebaiknya makanan diberikan dalam bentuk kecil dan sering (small and frequent) sehingga Trisya tidak perlu khawatir dengan sakit maag-nya karena akan bolak-balik makan namun dengan jumlah kalori yang sudah terukur. Selain itu pilihlah bentuk makanan yang lebih halus, lebih mudah dicerna, dan lebih lembut, seperti nasi tim atau yang dimasak lebih lembut, demikian juga dengan lauk-pauknya.

Adapun contoh menu 1200 kkal yang dapat Trisya gunakan:
Sarapan: roti sandwich 2 lembar, isi telur 1 butir, dan sayur
Selingan pagi: agar-agar melon 100 gr dengan sweetener
Makan siang: nasi 100 gr + daging pindang 50 gr + cah tahu wortel 60 gr + oseng kangkung 100 gr
Selingan siang: jus semangka 200 gr
Makan malam: nasi 75 gr + sate bumbu kecap 50 gr + tumis tempe bumbu bali 60 gr + sayur lodeh 50 gr
Selingan malam: agar-agar pepaya 100 gr

B. Olahraga atau aktivitas fisik
Saat melakukan olahraga sebaiknya memperhatikan FIDT (frekuensi, intensitas, durasi, dan tipe latihan).
* Frekuensi latihan dapat dimulai 3-5 kali seminggu.
* Intensitas yang baik berkisar antara 60-80 persen dari denyut jantung maksimal, agar dapat meningkatkan metabolisme tubuh namun tidak memberikan dampak negatif seperti cedera, dan menambah jumlah otot secara berlebihan. Selain itu juga mampu memperlambat terjadinya plateau (kondisi dimana berat badan tidak mau turun lagi).
* Jenis latihan yang dipilih adalah aerobik, yang menggunakan oksigen sebagai energi utama dan gerakannya harus berulang-ulang, bersifat ringan serta waktu melakukannya juga panjang. Tanda bila sudah melakukan gerakan ini dengan baik adalah bila yang bersangkutan masih sanggup berbicara secara lancar serta tidak terengah-engah. Contohnya dengan berjalan cepat, jogging, lari, renang, bersepeda, atau dayung.

Durasi latihan harus disesuaikan dengan tingkat kemampuan individu, dianjurkan antara 30-60 menit dengan memasukkan masa pemanasan, pendinginan, dan juga peregangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com