Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Orangtua Siswa Korban: Ini Sudah Kriminal!

Kompas.com - 27/07/2012, 13:59 WIB
Inggried DW

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak tujuh orang siswa kelas I SMA Don Bosco Pondok Indah diduga mengalami tindak kekerasan oleh seniornya (bullying) pada Selasa (24/7/2012) lalu. Salah satu orangtua siswa yang menjadi korban kekerasan, Lanjut Bangun mengungkapkan, setelah dilakukan mediasi dan berdasarkan keterangan dari putranya, PD, ia dan orangtua siswa lainnya akhirnya membawa kasus ini ke jalur hukum.

Pihak orangtua siswa yang menjadi korban telah melaporkan peristiwa ini ke kepolisian pada Kamis (26/7/2012) malam. Menurutnya, tindakan yang diduga dilakukan delapan orang siswa kelas tiga itu sudah termasuk tindak kriminal.

"Kami para orangtua akhirnya mengambil jalur hukum, dengan melaporkan peristiwa ini ke polisi dan melakukan visum. Karena tindakan yang dilakukan sudah sangat luar biasa. Saya kaget. Anak-anak itu melakukan tindakan kriminal, premanisme. Saya tidak mengerti maunya apa. Maka, kami serahkan saja ke hukum," kata Lanjut, saat dihubungi Kompas.com, Jumat (27/7/2012) siang.

Putra Lanjut mengalami lebam di bagian wajahnya. Ia mengungkapkan, awalnya, PD tak menceritakan aksi kekerasan yang dialaminya.

"Kata anak saya, dia mau cerita di kantor polisi. Saat saya jemput Selasa malam ke sekolah, dia nampak ketakutan dan tertekan. Saya pun tidak bertanya apa-apa, saya diamkan dulu agar dia tenang dulu," ujarnya.

Setelah itu, Lanjut kemudian mendapatkan informasi mengenai tindak kekerasan yang dialami tujuh orang siswa baru itu. Sepulang sekolah, sekitar pukul 13.45, mereka dibawa ke sebuah tempat, yang menurut informasi, di belakang Kantor BCA Pondok Indah.

"Anak saya diculik itu namanya. Dibawa dari sekolah, ke sebuah tempat. Di sana katanya mereka dijambak, dipukul matanya. Disuruh jongkok dengan memegang batu di atas kepala, kemudian tali sepatu kanan dan kiri diikat sehingga mereka tidak bisa bergerak," papar Lanjut.

Namun, menurut anaknya, tak diketahui pasti apa tujuan para seniornya melakukan tindakan itu. Pada malam kejadian, para orangtua siswa korban ditelepon pihak sekolah untuk menjemput anaknya sekitar pukul 22.30. Keesokan harinya dilakukan mediasi antara sekolah, orangtua siswa korban dan orangtua siswa yang diduga melakukan kekerasan.

"Tetapi anak-anak ini sepertinya meremehkan," kata Lanjut.

Pihak orangtua berharap, sekolah bisa memberikan sanksi tegas bagi siswa yang diduga melakukan kekerasan. Jika terbukti, ia meminta agar siswa-siswa tersebut dikeluarkan dari sekolah.

"Kalau tidak, anak saya tidak akan tenang sekolah di sana. Dia pasti ketakutan. Dan harus ada jaminan bahwa aksi kekerasan ini tidak akan terjadi lagi," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com