Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/07/2012, 10:16 WIB

KOMPAS.com - Tak ada satupun keuntungan merokok bagi tubuh. Bagi para penderita hepatitis misalnya, mereka yang sudah sembuh dari penyakit yang menyerang hati ini tapi tetap merokok beresiko mengalami infeksi ulang.

Risiko kambuhnya hepatitis tersebut terutama pada mereka yang sudah menjalani transplantasi hati. Menurut Dr Mamatha Bhat dari McGill University di Montreal, kondisi ini mungkin disebabkan oleh kandungan tembakau dalam rokok yang berperan menurunkan respon sistem kekebalan tubuh pasien.

Ia melakukan penelitian dengan menganalisis data dari 444 pasien transplantasi hati di McGill University Health Center antara tahun 1990 dan 2004. Mereka menemukan bahwa rata-rata pasien perokok akan kembali terjangkit virus hepatitis dalam kurun waktu satu tahun, sedangkan mereka yang tidak merokok baru akan terjangkit virus hepatitis setelah empat tahun.

"Temuan kami menunjukkan bahwa munculnya kembali virus hepatitis mungkin lebih sering di antara pasien penerima transplantasi hati yang perokok aktif atau mantan perokok," kata Bhat yang risetnya dimuat dalam jurnal Liver Transplantation.

Bhat berharap, temuan ini dapat mendorong pasien untuk berhenti merokok, terlebih setelah mereka menjalani transplantasi hati, demi memperbaiki kualitas harapan hidup.

Hasil studi tidak berarti bahwa mereka yang merokok tidak diperbolehkan untuk melakukan transplantasi hati, tetapi untuk menyarankan para dokter agar lebih waspada dalam memantau komplikasi pada pasien yang merokok.

"Organ yang tersedia untuk transplantasi sangat jarang bahkan langka. Pusat Transplantasi perlu mengambil peran aktif dalam mengidentifikasi dan meminimalkan risiko bagi keberhasilan transplantasi hati," tambahnya.

Peneliti menegaskan, meskipun penelitian ini menemukan hubungan antara merokok dan kekambuhan virus hepatitis pada pasien transplantasi hati, namun hal itu tidak membuktikan hubungan sebab-akibat.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com