Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/08/2012, 17:08 WIB

KOMPAS.com - Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan terbaik bagi bayi. Karena itu sebisa mungkin ibu seharusnya memberikan ASI untuk bayinya. Apalagi menurut riset terbaru susu sapi tidak cocok untuk bayi karena kandungan gizinya tidak memadai.

"Susu sapi menghalangi bayi mendapatkan asupan nutrisi yang tepat karena mengandung protein tinggi, tidak cocok untuk ginjal bayi yang belum matang," kata Debnath Chaudhuri, kepala Biokimia dan Gizi, All-India Institute of Hygiene and Public Health.  

Ia menyarankan agar para ibu yang karena alasan tertentu tidak dapat memberikan ASI untuk berkonsultasi pada dokter mencari alternatif yang aman selain susu sapi.

Pandangan serupa juga diutarakan B Sesikaran, selaku Direktur National Institute of Nutrition. Menurutnya, susu sapi hanya mengadung sedikit nutrisi dan juga rendah kandungan zat besi.

"Pemberian susu sapi merupakan praktek yang tidak aman dalam konteks modern di mana antibiotik dan pestisida terdeteksi pada tingkat tinggi dalam susu sapi," ujarnya.

Sesikaran menambahkan, pemberian susu sapi harus dihindari pada tahun pertama kehidupan bayi. Menurutnya pemberian susu sapi sangatlah tidak pantas, tidak aman dan tidak memadai dari segi kandungan gizi.

Sementara ASI sudah terbukti manfaatnya karena diperkaya dengan nutrisi, vitamin dan mineral, termasuk antibodi yang menjaga bayi dari penyakit yang mungkin bisa mengancam nyawa.

"Selain meminimalkan risiko diare, ASI melindungi bayi dari reaksi alergi seperti eksim," tambahnya.

Data dari laporan survei menunjukkan bahwa banyak ibu berhenti menyusui sebelum waktunya. Hanya 69 persen bayi kurang dari dua bulan yang masih mendapatkan ASI.  "Pada usia 2-3 bulan bayi yang mendapat ASI sebanyak 51 persen dan ketika 4-5 bulan merosot menjadi 28 persen saja," katanya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com