Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/08/2012, 21:49 WIB

Jakarta, Kompas.com - Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi melarang tenaga kesehatan, terutama bidan dan dokter mendorong penggunaan susu formula bagi bayi . Sebaliknya, mereka diminta untuk mendorong pemberian ASI eksklusif.

Karena iklan susu formul a, Indonesia buruk cakupan pemberian ASI ekslusifnya, ujar Menteri Kesehatan, Nafsiah Mboi di hadapan 130 tenaga kesehatan teladan tingkat nasional 2012, Rabu (15/8). Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2010, cakupan pemberian ASI eksklusif bayi 0-5 bulan sebesar 27,2 persen. Jika dilihat lebih detail, pemberian ASI eksklusif pada bayi usia 5 bulan bahkan hanya 15,3 persen.

Nafsiah lalu menga takan, masih mendapat laporan adanya bidan-bidan yang menjalin kerja sama dengan pabrik susu untuk membantu penjualan susu formula. Itu dosa. Dosa kita (tenaga kesehatan-red) kalau bayi-bayi itu tidak mendapat ASI, ujarnya.

Nafsiah mengatakan, jika terdapat ibu yang kesulitan untuk menyusui bayinya, tenaga kesehatan harus sepenuh hati dan sedapat mungkin membantu sang ibu agar mampu menyusui. Janji, ya. Siapa yang memberikan susu formula sebelum membantu sang ibu untuk memberikan ASI, saya cabut nanti penghargaannya, ujar Nafsiah disambut tepuk tangan para tenaga kesehatan.

Pemberian air susu ibu secara eksklusif (tanpa disertai makanan dan minuman lain) berlangsung selama enam bulan sejak kelahiran bayi . Setelah itu, bayi tetap mendapat ASI disertai pemberian makanan pendamping lain. Nafsiah berpandangan, makanan pendamping ASI pun tidak perlu berupa susu formula.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com