Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/08/2012, 15:18 WIB

Kompas.com - Gula darah yang berlebihan di dalam darah (hiperglikemi) bisa merusak berbagai organ tubuh utama, termasuk jantung, saraf, mata, hingga ginjal. Komplikasi diabetes berkembang perlahan dan terkadang disertai gejala dini.

Memantau kadar gula darah secara teratur adalah salah satu syarat utama untuk mempertahankannya dalam batasan yang tidak terlalu tinggi atau terlalu rendah. Setelah melakukan tes darah, catatlah dalam buku. Informasi tersebut dapat membantu dokter dalam menelusuri berbagai faktor yang memengaruhi kadar glukosa Anda.

Berikut adalah beberapa jenis komplikasi yang bisa dihindari dengan pemantauan gula darah mandiri secara teratur:

- Penyakit kardiovaskular dan stroke

Penyakit kardiovaskular adalah salah satu komplikasi diabetes yang paling sering ditemui yang akan memicu serangan jantung, stroke, angina dan penyakit jantung koroner. Sekitar 65 persen penderita diabetes meninggal karena penyakit kardiovaskular dan stroke. Orang dewasa penderita diabetes juga empat kali lebih beresiko menderita penyakit jantung dan stroke.

- Hipertensi

Orang dengan diabetes juga beresiko tinggi menderita tekanan darah tinggi yang akan meningkatkan risiko serangan jantung, stroke, penyakit ginjal, dan gangguan mata.

- Penyakit ginjal

Ginjal bertugas menyaring "sampah" dari darah. Semakin lama menderita diabetes, semakin besar risiko terkena kerusakan ginjal. Jika Anda menderita diabetes, dokter kemungkinan secara teratur akan memeriksa protein air seni untuk mendeteksi adanya kerusakan ginjal.

- Kerusakan saraf

Kerusakan saraf (neuropati) merupakan komplikasi diabetes jangka panjang yang sering terjadi. Diabetes neuropati bisa menyebabkan gangguan di seluruh tubuh, mulai dari saraf yang mengontrol penglihatan, pendengaran, hingga perasa. Bisa juga terjadi gangguan aliran darah ke kaki serta organ intim.

- Kerusakan penglihatan

Diabetes merupakan salah satu penyebab utama kebutaan pada orang dewasa di Amerika Serikat. Kadar gula darah yang selalu tinggi bisa merusak pembuluh-pembuluh darah kecil di belakang mata sehingga menyebabkan penglihatan kabur, glaukoma, katarak, dan juga kebutaan (diabetik retinopati).

- Kadar kolesterol tinggi

Orang dengan diabetes, terutama mereka yang gula darahnya tidak terkontrol, cenderung memiliki kadar lemak darah trigliserida tinggi dan kadar kolesterol baik (HDL) rendah.

- Infeksi kulit

Orang dengan diabetes bisa mengganggu kemampuan sistem imun untuk melawan kuman dan bakteri yang menyerbu sehingga mereka lebih rentan infeksi. Infeksi jamur, gatal-gatal, hingga bisul merupakan gangguan kulit yang kerap dialami pasien diabetes. Meski setiap orang bisa mengalami infeksi ini, tetapi pada diabetesi infeksinya lebih lama sembuh.

Baca juga Rutin Memantau Gula Darah Pangkal Hemat

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com