Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/08/2012, 17:35 WIB

KOMPAS.com - Ibu hamil disarankan untuk mengonsumsi makanan dan minuman yang mendukung kebutuhan gizinya sejak merencanakan kehamilan. Tetapi sayangnya, tingkat kepatuhan ibu hamil untuk mengonsumsi tablet tambah darah demi mencegah anemia sangat rendah.

Padahal, anemia pada ibu hamil berdampak bukan hanya pada ibu tetapi juga pada janin. "Ibu yang menderita anemia berat berisiko mengalami perdarahan saat persalinan dan kematian. Sementara bayinya beresiko lahir dengan berat rendah serta prematur," kata dr. Elvina Karyadi, Direktur Micronutrient Initiave Indonesia (MI).

Menurut rekomendasi, ibu hamil minimal harus mengonsumsi 90 tablet tambah darah yang dimulai sejak awal kehamilan sampai masa nifas.

"Minum kurang dari 90 tablet tidak akan berpengaruh pada anemianya," kata Elvina dalam acara paparan penelitian diseminasi anemia pada ibu hamil yang diadakan MI dan Yayasan IBU di Jakarta, Rabu (29/8/12) .

Meskipun kebijakan suplementasi tablet tambah darah (TTD) sudah dicanangkan pemerintah sejak tahun 1970-an tetapi prevalensi anemia pada ibu hamil di Indonesia masih tinggi.

Berdasarkan Survei Kesehatan Rumah Tangga pada tahun 2001, prevalensi anemia pada usia subur sebesar 40 persen. Sementara hasil Riskesdas Kementerian Kesehatan tahun 2010 menunjukkan, 80 persen perempuan usia 10-59 tahun telah mendapatkan TTD tetapi hanya 18 persen saja yang rutin mengonsumsinya sesuai anjuran.

Dalam salah satu penelitian yang dilakukan Puslitkes Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia bekerja sama dengan MI tahun 2012 di empat kecamatan di Kabupaten Lebak dan Purwakarta diketahui kebanyakan ibu hamil berhenti mengonsumsi TTD karena efek sampingnya seperti mual, muntah, dan sembelit. Selain itu persoalan akses dan distribusi TTD juga masih menemui kendala di daerah terpencil.

Sejak bulan Maret 2012, MI bekerjasama dengan Yayasan IBU dan dinas kesehatan provinsi melakukan program penanggulangan anemia pada ibu hamil lewat penguatan program suplementasi TTD. Pelaksanaan awal program ini dilakukan di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat dan Kabupaten Lebak, Banten.

Menurut direktur Yayasan IBU Ridwan Gustiana, tujuan dari program tersebut adalah perluasan cakupan dan meningkatkan ketaatan ibu hamil dalam mengonsumsi tablet tambah darah.

"Tujuan utama dari program ini adalah perubahan perilaku ibu hamil. Dari hasil survei di lapangan kami temui masih banyak persepsi salah di masyarakat tentang anemia," kata Ridwan.

Salah satu upaya yang sudah dilakukan antara lain peningkatan pengetahuan petugas kesehatan mulai dari dokter puskesmas, bidan, hingga para kader posyandu.

"Cara berkomunikasi juga diperbaiki sehingga ibu hamil mendapat manfaat yang jelas tentang manfaat konsumsi suplemen TTD," kata Ridwan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau