Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/09/2012, 20:08 WIB

KOMPAS.com - Sekalipun game online dan konsol memiliki pengaruh yang baik bagi anak-anak, namun bukan berarti mereka bisa bermain sesukanya. Evangeline Suaidy, psikolog dari Yayasan Kita dan Buah Hati, mengungkapkan bahwa anak-anak juga harus diberi batasan waktu saat bermain.

"Sesuatu yang berlebihan pastinya tidak baik. Pembatasan waktu ini bertujuan untuk menghindarkan anak keranjingan bermain game khususnya game konsol atau online," tukas Eva, dalam acara Coaching Clinic Cosmos di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Menurutnya, game berguna untuk menghilangkan kejenuhan anak saat belajar. Namun bermain game online cukup dilakukan beberapa jam saja dalam sehari. Idealnya, anak boleh bermain game ini sekitar satu jam saja. "Jika sudah bemain lebih dari satu jam setiap hari, maka sudah termasuk dalam kategori kecanduan game," jelasnya.

Ada beberapa efek negatif dari kecanduan game pada anak-anak, antara lain:

1. Agresif
Anak-anak yang sudah kecanduan game biasanya akan memiliki perilaku yang lebih agresif. Eva mengungkapkan, anak-anak tidak akan memerhatikan lingkungan sekitarnya karena terlalu asyik dengan permainannya. Ketika mereka sudah mulai asyik dengan dunianya, mereka tidak akan mau terganggu oleh berbagai macam hal yang terjadi di sekitarnya. "Ini semua terjadi karena yang ada di pikiran mereka hanyalah ingin terus bermain dan memenangkan game-nya," tukasnya.

Selain itu, terlalu asik bermain game juga akan membatasi pergaulan sosial mereka dengan orang lain. Mereka jadi enggan untuk berkumpul dan bermain dengan keluarga atau teman-temannya, atau bahkan tidak mau bergantian meminjamkan mainannya kepada orang lain.

2. Tidak bertanggung jawab
Ketika anak sudah kecanduan game, mereka tidak akan mau memikirkan hal-hal lainnya. Saat pulang sekolah mereka langsung memikirkan game, dan bisa melupakan kewajiban dan tanggung jawab mereka seperti membuat PR, belajar, bahkan bisa lupa makan.

3. Tidak realistis
Saat kecanduan, pikiran mereka akan teracuni dengan berbagai aplikasi dan adegan-adegan dalam game. Bahayanya, ketika sudah kecanduan mereka akan lebih sulit untuk membedakan antara dunia nyata dan game. Misalnya, dalam beberapa game balapan. Di dalam game mereka bisa memiliki banyak nyawa ketika mobil sudah menabrak dan rusak parah, sehingga bisa kembali berjalan seperti biasa. Sedangkan hal ini tidak akan terjadi di dunia nyata. Saat sudah kecanduan terkadang cara berpikir mereka sudah terpengaruh dengan game, dan menganggap hal tersebut juga bisa dilakukan di dunia nyata.

4. Kurang fokus
Ketika mereka sudah keranjingan sebuah permainan, mereka hanya akan fokus untuk bermain. Hal ini akan membuat anak lebih sulit untuk fokus pada hal-hal lain, termasuk pelajaran di sekolah. "Ini bisa berbahaya untuk anak-anak karena prestasi mereka akan menurun," jelasnya. Tak hanya itu, Eva juga mengungkapkan, hal ini secara tak langsung juga akan mempengaruhi tingkat kecerdasan otak mereka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com