Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tuberkulosis Masih Jadi Persolan Serius

Kompas.com - 08/09/2012, 04:12 WIB

BIMA, KOMPAS - Penderita tuberkulosis menjadi persoalan serius di Kota Bima, Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Itu terindikasi dari pantauan jajaran Dinas Kesehatan Kota Bima, yang menemukan rata-rata sembilan penderita tuberkulosis di tiap kelurahan kota itu.

”Penderita TB (tuberkulosis) di sini cukup tinggi,” kata Kepala Dinas Kesehatan Bima dr Bachtiar Hasan, yang diperkuat keterangan sejumlah kepala Puskesmas Kota Bima, Jumat (7/9), di Raba, ibu kota Bima.

Merujuk hasil penjaringan di 38 kelurahan (lima Kecamatan) tahun 2011, yang dicurigai positif TB sekitar 1.284 orang, 150 orang di antaranya penderita TB positif. Pada periode Januari-Agustus 2012, sebanyak 779 orang diduga menderita TB meski hanya 98 orang di antaranya positif menderita penyakit tersebut.

Kepala Puskesmas Asakota, Kota Bima, dr Nuriyah Azis, mengakui, di wilayah kerjanya tercatat 235 tersangka TB dan 40 orang TB positif dalam proses pengobatan.

Kepala Puskesmas Paruga dr Agus Dwi Pitono dan Kepala Puskesmas Mpunda drg Budi Prabowo juga menyatakan hal senada.

TB umumnya dipengaruhi beberapa faktor, seperti buruknya sanitasi dan lingkungan permukiman warga. Penderita umumnya dari kalangan masyarakat miskin, seperti pemulung dan tukang batu.

Angka penderita yang tercatat itu diduga lebih besar karena yang dicurigai TB terbatas jumlahnya sewaktu proses penjaringan (pemeriksaan) berjalan. Apalagi, seorang penderita TB bisa menulari 10 orang dalam setahun.

Guna menekan angka penderita TB yang termasuk pembunuh nomor tiga setelah penyakit jantung dan HIV/AIDS, pihak puskesmas melakukan pengobatan dengan jemput bola. Para kader kesehatan secara rutin mengambil sampel dahak kemudian mengantarkan obat bagi para penderita.

Namun, ada di antara penderita yang pindah tempat tinggal dan mangkir atau berhenti minum obat sebelum berakhirnya masa penyembuhan yang berlangsung selama enam bulan. (RUL)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com