BALI, KOMPAS.com - Mengubah perilaku yang selama ini telah menjadi kebiasaan memang sulit. Apalagi, jika kebiasaan tersebut sudah ditanamkan sejak kecil dan terjadi secara turun temurun. Meskipun demikian, untuk berperilaku hidup bersih dan sehat bisa dimulai dari tindakan sederhana.
Salah satu contoh perilaku hidup besih dan sehat (PHBS) yang perlu ditanamkan sejak kecil adalah mencuci tangan dengan memakai sabun antikuman. Perilaku mencuci tangan pakai sabun (CTPS) ini memang sangat sederhana, akan tetap dampaknya sangat luar biasa bagi kesehatan masyarakat.
"Cara untuk menekan penyakit diare ialah dengan BAB pada tempatnya. Selain itu, sejak dini mengajarkan anak dan diri sendiri mencuci tangan pakai sabun. Cuci tangan pakai sabun bisa membantu menurunkan penyakit diare sampai 39 persen," kata Perwakilan UNICEF untuk Indonesia, Angela Kearney saat ditemui dalam acara East Asia Ministerial Conference on Sanitation and Hygiene (EASAN) III yang berlangsung di Nusa Dua, Bali, Selasa (11/9/2012).
Angela mengatakan, cuci tangan sebagai salah satu PHBS harus menggunakan sabun. Berdasarkan penelitian, cuci tangan tanpa sabun masih tetap meninggalkan kuman pada tangan. Terkait kesadaran cuci tangan pakai sabun, UNICEF berkonsentrasi pada anak-anak sebagai generasi perubahan menuju hidup bersih dan sehat. "Pendekatan kami berkonsentrasi pada ibu dan anak-anak. Ibu bisa mengajarkan kebiasaan baik kepada anak, sementara anak adalah agen perubahan," ujarnya.
Menkes Nafsiah Mboi saat acara pembukaan EASAN III, Senin (10/11/2012) mengatakan, PHBS akan mengurangi resiko penularan penyakit lewat air. Peningkatan perilaku seperti BAB tidak di sembarangan dan mencuci tangan pakai sabun secara signifikan membawa manfaat sosial, lingkungan dan ekonomi.
"Penelitian menunjukkan bahwa kebiasaan mencuci tangan dengan sabun adalah kebiasaan yang sederhana. Namun, efeknya dapat mencegah penularan penyakit menular seperti diare, pneumonia, penyakit kulit tipes, bahkan flu burung," ujarnya.
Jika kebiasaan mencuci tangan pakai sabun dikombinasikan dengan kegiatan lain seperti meninggalkan praktek BAB di tempat terbuka, membuang sampah pada tempatnya serta mengelola air minum dengan benar, maka bisa menekan penyebab penyakit diare sampai dengan 80 -90 persen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.