Ketua KONI Jabar Azis Syarif, di Pekanbaru, Riau, Kamis (20/9), mengatakan, pihaknya mengusulkan agar semua cabang olahraga yang digelar dalam PON Sumatera Selatan 2004 dan PON Kalimantan Timur 2008 kembali dipentaskan. Adapun PON Riau 2012 menggelar 39 cabang olahraga.
Dia mengatakan, semua atlet dan pembina cabang olahraga berhak menikmati kompetisi yang memadai, seperti PON.
Lebih lanjut dia menyatakan, keputusan PB PON Riau tidak melangsungkan beberapa cabang olahraga dan nomor lomba menuai kekecewaan banyak pihak. Sejumlah cabang olahraga andalan Jabar juga tak dipentaskan, seperti berkuda dan dansa. Beberapa kali KONI Jabar memprotes keputusan PB PON Riau, diperkuat dengan putusan pengadilan tata usaha negara yang mengesahkan pelaksanaan dua cabang olahraga itu. Namun, PB PON bergeming.
Secara terpisah, Ketua Umum KONI Tono Suratman mengatakan, meski banyak cabang olahraga dipertandingkan pada PON 2016, bukan berarti cabang olahraga olimpiade dan Asian Games tidak menjadi fokus utama.
Lebih lanjut, dia menjelaskan, sebagai tuan rumah, seperti halnya SEA Games, Jabar berhak menentukan jumlah cabang olahraga yang akan digelar. Namun, tetap saja, KONI juga memiliki kewenangan untuk melakukan pengawasan terhadap cabang olahraga dan nomor yang akan dipertandingkan. ”Nanti, semua cabang yang akan dipertandingkan akan dimusyawarahkan terlebih dulu dalam rapat kerja nasional KONI. Di sana akan dibicarakan usulan 43 cabang tersebut,” katanya.
Senada dengan Azis Syarif, Tono menyatakan, PON dilaksanakan empat tahun sekali. Atlet-atlet cabang olahraga di luar cabang olahraga yang dipertandingkan di olimpiade, menurut Tono, juga memerlukan media untuk berkompetisi. ”Mereka juga harus diwadahi,” katanya.
Azis mengatakan, langkah pertama yang akan dikerjakan KONI Jabar adalah menginventarisasi arena yang ada di seluruh wilayah Jabar. Semua arena akan diteliti tingkat kesiapan penggunaannya, terutama yang sudah tua, dimakan usia.
”Penggunaannya belum akan ditetapkan sekarang. Kami akan menginventarisasi dulu tingkat kerusakannya. Jika rusak dan perlu diperbaiki saja, arena akan segera diperbaiki. Bila tak ada, kami akan meminta pemerintah untuk membangun venue baru,” tuturnya.
Dia mengatakan, kemungkinan besar, penyelenggaraan PON 2016 tidak akan terpusat hanya di sekitar Kota Bandung, Cimahi, dan Kabupaten Bandung. Menurut rencana, arena-arena akan disebar, disesuaikan dengan kondisi lingkungan. Seperti Danau Cipule di Karawang akan digunakan untuk cabang olahraga
”Nanti akan kami lihat kondisi setiap kawasan dan venue,” kata Azis lebih lanjut.
Tono sendiri mengatakan, jumlah cabang olahraga akan disesuaikan dengan kesiapan arena di daerah penyelenggara. Dirinya berharap, persiapan PON Jabar lebih optimal.