Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/09/2012, 17:07 WIB

KOMPAS.com - Nyeri pada pinggang mungkin Anda anggap sepele. Tetapi pada kenyataannya, nyeri pinggang sebagai salah satu wujud nyeri tulang belakang (NTB) merupakan keluhan terbanyak dari kasus rematik. Bahkan, kebanyakan orang dewasa di bawah usia 45 tahun kehilangan waktu kerjanya karena penyakit ini.

Ahli bedah tulang belakang dari Ramsay Spine Center Rumah Sakit Premier Bintaro, DR.dr Luthfi Gatam SpOT mengatakan, menurut studi dari Indonesian Study Group on Low Back Pain terkait produktivitas kerja, masalah nyeri pinggang pada usia produktif memiliki angka absensi tertinggi.  Nyeri pinggang juga merupakan penyakit di urutan kedua tersering dalam kunjungan ke dokter, penyebab kelima penyebab orang masuk rumah sakit. Nyeri pinggang merupakan penyakit dengan pembedahan tiga terbesar dan penyebab disabilitas tertinggi.

"Nyeri pinggang ini merupakan masalah kesehatan masyarakat yang penting. Prevalensinya tertinggi dimana orang di atas umur 50 tahun pasti pernah mengalami sakit pinggang," ujarnya dalam seminar RHCI Orthopaedic Update on Joint and Spine di Jakarta, Selasa (25/9/2012).

Mengutip sebuah riset perawatan kesehatan berkala untuk nyeri pinggang tahun 1993 di Inggris, sebanyak 24.000 setahun warganya berakhir dengan pembedahan dengan prevalensi populasi 16.500.000. Di Indonesia, kasus pembedahan nyeri pinggang diperkirakan mencapai 3 kali lipatnya dalam setahun.

Luthfi menambahkan, penyebab nyeri pinggang paling banyak karena otot (strain) dan ligamen (sprain lumbal). Rasa sakit karena otot biasanya akan hilang dengan sendirinya tanpa pengobatan. Sedangkan, rasa nyeri karena ligamen terutama prosesus transversus dengan os iliaca akan terasa sangat sakit terutama saat seseorang mengangkat beban. Rasa nyeri hebat ini biasanya terjadi karena ruptur.

"Keduanya bisa dengan mudah terjadi karena keadaan umum yang buruk, penggunaan tidak tepat, kegemukan dan merokok," ujarnya

Kebanyakan nyeri ini efektif diobati dengan diagnosa yang tepat. Untuk kasus strain dan sprain, biasanya pasien cukup menjalani pengobatan medica santosa saja. Ditambah istirahat cukup untuk mengurangi rasa nyeri yang akan hilang 2 - 3 minggu. Bila keadaan nyeri berkurang, selanjutnya program rehabilitasi dapat dimulai dengan memperkuat otot pinggang dan otot perut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com