Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/09/2012, 14:53 WIB

Kompas.com - Jangan main-main dengan keseimbangan bakteri baik di dalam usus. Keseimbangan mikroorganisme yang jumlahnya mencapai 1,5 kilogram di dalam usus ikut menentukan sehat tidaknya kita.

Selain menyehatkan pencernaan, bakteri baik juga bisa meningkatkan daya tahan tubuh. Malah, studi terbaru menyebut gangguan keseimbangan bakteri di usus bisa memicu diabetes melitus.

Ketidakseimbangan bakteri di dalam usus menjadi perhatian para pakar dalam beberapa tahun terakhir. Salah satu pemicunya adalah penggunaan antibiotik yang berlebihan. Obat itu tidak cuma membunuh bakteri patogen tapi juga ikut membunuh banyak bakteri baik.

Beberapa penelitian ilmiah juga menemukan bahwa menjaga keseimbangan flora usus terbukti akan melindungi tubuh dari berbagai penyakit mulai dari flu, penyakit Crohns, dan radang usus.

Para peneliti dari Austria dalam laporannya di Journal of Clinical Investigation menyebutkan gangguan keseimbangan bakteri baik akan memicu obestias dan sindrom metabolik yang diketahui terkait dengan diabetes melitus.

"Kami bisa membuktikan bahwa penderita diabetes tipe dua memiliki level patogen atau bakteri jahat yang tinggi di dalam usus mereka," kata ketua peneliti Jun Wang dari Universitas Copenhagen dalam pernyataan media.

Dalam risetnya, para peneliti mengamati bakteri usus dari 345 orang di Cina. Sebanyak 171 orang menderita diabetes tipe 2, pada mereka ini para peneliti menemukan gangguan keseimbangan mikroflora di ususnya.

Dalam waktu dekat para peneliti juga akan melakukan riset lanjutan untuk mengetahui apakah ketidakseimbangan itu sudah terjadi sebelumnya.

"Kami berencana melakukan pencangkokan bakteri usus dari orang yang menderita diabetes tipe 2 ke tikus untuk mengetahui apakah tikus itu kemudian bakal terkena diabetes," kata salah satu peneliti Prof.Oluf Pedersen.

Lantas, apa yang bisa kita lakukan untuk memiliki keseimbangan mikroflora? Sebagai awal, sebisa mungkin kurangi penggunaan antibiotik. Selain itu, konsumsi makanan yang bisa meningkatkan probiotik. Misalnya produk olahan susu seperti yogurt atau susu. Beberapa suplemen probiotik juga kini banyak tersedia.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com