Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/10/2012, 07:43 WIB

TANYA :

Dokter yang baik , gigi saya hampir sebagian keropos, bahkan sudah ada yang patah dan berlubang. Yang mau saya tanyakan, apa solusinya untuk mencegah pengeroposan gigi ke sebagian yang belum keropos? Lalu gigi yang sudah patah dan berlubang, sisa patahannya yang masih nempel di gusi kalau dicabut apakah berbahaya atau tidak? Kalau misalnya yang patah tadi diganti dengan gigi palsu sebaiknya memakai  gigi palsu yang seperti apa ? Mohon sarannya dari dokter. Terimaksih dok sebelumnya.

(Ceng Ruslan, 28, Sukabumi)


JAWAB :

Ruslan yang baik,

Jika gigi anda mengalami berlubang yang cukup besar dan sisanya tidak dapat dipertahankan, sebaiknya segera dicabut untuk mencegah terjadinya infeksi lebih lanjut ke seluruh tubuh, misalnya jantung (silahkan baca kembali artikel pada tanggal 8 Oktober 2012). Tentu saja pencabutan sisa gigi tersebut tidak berbahaya jika dilakukan dengan prosedur yang tepat.

Setelah luka pencabutan giginya sembuh, sebaiknya segera dibuatkan gigi tiruan sebagai pengganti gigi asli. Gigi tiruan tersebut berfungsi untuk pemulihan estetik, mengembalikan fungsi bicara, mencegah migrasi gigi, dan menjaga keseimbangan pengunyahan anda. Anda dapat menggunakan salah satu jenis gigi tiruan diantara beberapa pilihan, yaitu gigi tiruan lepasan atau gigi tiruan cekat. Alternatif lain anda juga dapat melakukan implan gigi. Anda dapat berkonsultasi terlebih dahulu kepada Dokter Gigi Spesialis Prostodonsia (Spesialis Gigi Tiruan), gigi tiruan mana yang paling tepat untuk kasus dan kondisi rongga mulut anda.

Sedangkan saran untuk mencegah gigi berlubang dan pengeroposan gigi anda lebih lanjut adalah melakukan perawatan non invasif yang dapat membantu terjadinya proses remineralisasi gigi, seperti:

1.    Meningkatkan asupan air minum anda.
Minumlah air mineral minimal 2 liter (8 gelas) sehari, sehingga aliran air ludah anda akan lebih banyak. Hal ini berfungsi sebagai pembersih alami bagi gigi-gigi anda, dan sebagai penetral kondisi rongga mulut anda yang asam. Kondisi mulut asam (pH rendah) dapat menyebabkan terjadinya demineralisasi gigi.  

2.    Melakukan pembersihan gigi.
Lakukan penyikatan gigi dengan teknik dan frekuensi yang tepat (artikel tanggal 10 Mei 2012 tentang jadwal menggosok gigi yang baik dan artikel 19 Juli 2012). Serta lakukan pembersihan mekanis tambahan bagi gigi menggunakan benang gigi (dental floss).

3.    Menggunakan agen antibakteri bagi rongga mulut.
Anda dapat menggunakan obat kumur klorheksidin sebagai agen antibakteri bagi rongga mulut anda. Penggunaannya tidak boleh lebih dari 2 minggu berturut-turut.

4.    Menggunakan pasta gigi berfluor.
Cara pemilihan pasta gigi yang tepat dapat dilihat pada artikel tanggal 10 Mei 2012.

Namun kebutuhan perawatan non invasif diatas berbeda-beda kebutuhannya bagi setiap orang, sebaiknya lakukan terlebih dahulu pemeriksaan faktor resiko gigi berlubang di Dokter Gigi langganan anda, kemudian baru dapat ditentukan perawatan non invasif apa yang tepat untuk anda.

Demikian Ruslan, semoga informasinya bermanfaat.

Salam gigi sehat.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com