Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/11/2012, 18:23 WIB

YOGYAKARTA, KOMPAS.com -  PT Sari Husada mengajak para wartawan dan blogger mengikuti acara Nutritalk "Jelajah Gizi di Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta mulai hari Jumat (2/11/2012) ini hingga Minggu (4/11/2012) mendatang. Acara ini merupakan acara edukasi gizi dengan meilihat langsung ke lapangan untuk mengenal sumber gizi dan sumber pangan lokal.

Acara Nutritalk "Jelajah Gizi" ini merupakan rangkaian dari acara Nutritalk - program edukasi gizi untuk wartawan dan komunitas media sosial yang digelar secara rutin oleh Sarihusada dengan mendatangkan beragam pakar kesehatan, gizi dan sosial kemasyarakatan sebagai narasumber.

"Program Nutritalk Jelajah Gizi dengan belajar langsung di lapangan ini merupakan yang pertama digelar oleh Sarihusada, dan Gunung Kidul dipilih karena banyak pangan lokal yang menarik untuk dilihat dan dipelajari di wilayah ini," kata Head of Corporate Affairs Division PT Sari Husada, Arif Mujahidin.

Dalam program ini, Sari Husada juga mengajak pakar pangan dan gizi Prof Ahmad Sulaiman yang juga merupakan Guru Besar Ilmu Gizi Institut Pertanian Bogor (IPB). Prof. Ahmad menjadi narasumber yang memberi penjelasan seputar kandungan gizi, manfaat, serta keamanan pangan dari beragam masakan dan pangan yang ada di Gunung Kidul.

Para peserta Nutritalk Jelajah Gizi Sarihusada diajak mencicipi pangan khas Gunung Kidul seperti beras merah (padi gogo), belalang goreng, ikan wader serta aneka makanan olahan yang terbuat dari singkong seperti tiwul dan gatot.

"Sumber pangan lokal jangan diremehkan karena walaupun terlihat sederhana, makanan-makanan ini memiliki kandungan gizi yang baik dan diperlukan tubuh baik gizi makro maupun mikro," kata Prof. Ahmad Sulaiman.

Selain  itu, peserta juga diajak berbicara langsung dengan masyarakat serta tokoh-tokoh lokal mengenai tantangan yang dihadapi dalam memenuhi kebutuhan pangan. Salah satu yang dikunjungi adalah Bidan Listiyani yang mencoba mengatasi masalah kekurangan air dengan membangun sumur bor untuk masyarakat di sekitar tempat tinggalnya.

Keberadaan sumur bor bantuan Sarihusada serta ketekunan bidan Listiyani dalam membimbing masyarakat dalam pengelolaan air berhasil menurunkan risiko kematian ibu melahirkan di Desa Sambirejo, Gunung Kidul. Atas keberhasilan ini, bidan Listiyani dianugerahi penghargaan Srikandi Award tahun 2009 serta GKPM Award dari Corporate Forum For Community Development (CFCD) dan Kemenko Kesra tahun 2012.

"Kami berharap program Nutritalk Jelajah Gizi ini bisa memberikan pengetahuan kepada wartawan serta blogger peserta acara yang selanjutnya akan menjadi sumber informasi untuk tulisan yang akan disebarkan kepada masyarakat," Arif menambahkan. (*)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com