Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/11/2012, 06:35 WIB

”Hasil tanaman bisa memperkuat ekonomi keluarga, memperkuat asupan gizi yang baik bagi keluarga,” ujar Manajer Wahana Visi Halmahera Utara Erni L Damanik.

Pengembangan tanaman seiring dengan sosialisasi kepada ibu hamil, bayi, dan balita terkait asupan gizi yang baik. Hal ini menjadi satu dalam program Pemberian Makanan untuk Bayi dan Anak Berbasis Masyarakat.

”Program ini penting karena kecenderungan masyarakat makan karbohidrat saja, seperti nasi, jagung, dan ubi. Tanpa menambah sayuran, buah atau lauk mengandung protein,” katanya.

Stop promosi susu

”Promosi susu formula di televisi, bahkan pemasaran sampai ke desa-desa, membuat orang lebih memilih susu formula daripada air susu ibu (ASI) karena mengira susu formula lebih bergizi. Padahal, itu justru berdampak negatif pada bayi,” kata Erni.

Sejak tahun lalu, Dinas Kesehatan Halmahera Utara melarang tenaga kesehatan mempromosikan susu formula dalam bentuk apa pun. Demikian kata Koordinator Pengembangan Masyarakat Wahana Visi Maluku Utara Melliana Layuk.

Ujung tombak dari program Wahana Visi adalah kader pos- yandu, bidan desa, dan puskesmas. Mereka sering diberi pelatihan, bahkan dengan mendatangkan tenaga ahli dari Jakarta.

Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Halmahera Utara Johana Aipipideli mengatakan, asupan gizi yang tidak baik, perilaku hidup tidak bersih, dan keterbatasan ekonomi menjadi penyebab kematian ibu, bayi, dan anak berusia di bawah lima tahun (balita) di Halmahera Utara.

”Program Wahana Visi berkontribusi positif untuk mencegah kematian,” kata Johana.

Masalah lain adalah terbatasnya jumlah bidan desa di Halmahera Utara. Dari jumlah 196 desa di 17 kecamatan di Halmahera Utara, desa yang sudah ada bidan desa baru 135 desa. Itu pun tidak semua bidan menetap di desa. Banyak yang harus bekerja di puskesmas sepanjang waktu.

Hal ini membuat warga terpaksa pergi ke dukun desa, baik untuk membantu persalinan maupun mengobati anak sakit.

Kondisi geografis juga menghambat akses ke pelayanan kesehatan. Sebagai contoh di Kecamatan Loloda Utara dan Loloda Kepulauan. Wilayah itu hanya bisa dijangkau dengan perahu atau kapal. Di musim ombak, transportasi laut kerap tak bisa beroperasi.

Masih banyak pekerjaan rumah yang harus dituntaskan di Halmahera Utara untuk menekan AKI, AKB, dan AKBA. Namun, membangun kesadaran warga akan asupan gizi yang baik dari halaman rumah setidaknya menjadi langkah positif untuk mencegah kematian.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com