Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa Malang Kampanyekan Kondom

Kompas.com - 30/11/2012, 12:33 WIB
Kontributor Malang, Yatimul Ainun

Penulis

MALANG, KOMPAS.com - Jelang Hari AIDS sedunia, yang jatuh pada 1 Desember 2012, mahasiswa dari Universitas Brawijaya (UB) Malang, Jawa Timur, menggelar demo dengan mengkampanyekan pemakaian kondom saat melakukan hubungan seks, untuk menghindari infeksi HIV/AIDS.

Aksi dan sosialisasi tersebut digelar di Bundaran Universitas Brawijaya Malang, Jumat (30/11/2012). Dalam aksi tersebut, selain mahasiswa melakukan orasi, juga bagi-bagi bunga. Menurut Nur Rahmat Afrizal selaku koordinator aksi mengatakan, perempuan dan anak adalah bagian terbesar dari jumlah kasus HIV/AIDS. "Perempuan cukup rentan terinfeksi HIV/AIDS dari pasangannya. Hal itu berdampak pada anak," jelasnya.

Dengan aksi "pakai kondom" itu, dapat menghapus stigma dan diskriminasi serta meningkatkan partisipasi laki-laki atau suami istri dalam pemenuhan hak reproduksi perempuan. "Laki-laku atau suami istri mempunyai peran penting ikut dalam pemenuhan hak reproduksi perempuan. Ikut serta menjaga kesehatan reproduksi diri dan pasangannya," jelasnya.

Berdasarkan data Ditjen PPM dan PL Depkes RI, pada 1 Januari hingga Maret 2011 lalu, ada  24.482 kasus dengan angka kematian 4.603 jiwa. "Itu yang terjadi di Indonesia," ujar Afrizal.

Berdasarkan jumlah kumulatif, kasus AIDS menurut jenis kelamin, laki-laki mencapai 17.840, perempuan ada 6.553 jiwa. "Yang banyak jadi korban adalah perempuan. Kaum laki-laku wajib ikut mempedulikan dan mencegah hal itu," tegasnya.

Adapun jumlah kumulatif AIDS menurut faktor resiko, untuk heteroseksual ada 13.000, homobiseksual ada 734, Injection Drug User (IDU) 9.274, transfusi darah ada 49, Transmisi perinatal 637 dan tidak diketahui ada 783 jiwa. "Yang penting diketahui masyarakat, terutama anak muda, HIV/AIDS dapat menular dari darah, jarum suntik, cairan kelamin (vagina ataupun air mani). Pencegahannya, harus menghindari hubungan bebas, cegah dengan menggunakan kondom," katanya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com