Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suami Doyan "Jajan", IRT di Malang Rawan HIV/AIDS

Kompas.com - 30/11/2012, 15:06 WIB
Kontributor Malang, Yatimul Ainun

Penulis

MALANG, KOMPAS.com - Sebanyak 700 warga Kota Malang, Jawa Timur diketahui berpotensi terinfeksi HIV/AIDS. Sejak 1997 hingga 2012, angka penularan HIV/AIDS di kota pendidikan itu terus mengalami kenaikan. Peningkatan tersebut secara kumulatif mencapai angka 16 persen menimpa ibu rumah tangga dan 3,5 persen menimpa pada anak-anak.

"Setiap tahunnya tren penularan pada ibu rumah tangga selalu meningkat," jelas Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, Dinas Kesehatan Kota Malang, Nusindrati, kepada Kompas.com, Jumat (30/11/2012).

Peningkatan tersebut, jelas Nusindrati, disebabkan minimnya pengetahuan para ibu rumah tangga tentang penularan penyakit HIV/AIDS. "Selain itu, faktor dari para suami yang memang kurang terbuka kepada istri jika dirinya sering 'jajan' di luar," katanya.

Akibatnya, istri dan anak-anaknya menjadi korban. Melihat kondisi tersebut, pihak Dinas Kesehatan Kota Malang katanya, terus melakukan pendekatan kepada semua pihak dan organisasi yang peduli HIV/AIDS untuk gencar melakukan sosialisasi terkait penularan HIV/AIDS.

"Sosialisasi itu juga ditujukan kepada para suami agar lebih terbuka dan mau berhubungan seks secara aman jika memang dirinya pernah 'jajan' di luar," katanya.

Selain itu, minimnya pengetahuan para ibu rumah tangga tersebut, bisa dilihat dari sedikitnya kesadaran warga yang mau dan atas inisiatif sendiri memeriksakan diri dengan mendatangi klinik VCT (Voluntary Counseling and Testing) yang ada di Kota Malang.

"Hingga saat ini, dari data kami, ada 700 warga yang memiliki potensi besar tertular HIV AIDS. Dari angka itu, hanya ada 17 orang saja yang mau memerikaskan diri ke klinik VCT," akunya.

Dari 17 orang yang mau melakukan VCT itu, atas dasar kemauannya sendiri. "Sedangkan sisanya data yang ada, didampingi relawan dan petugas kesehatan yang proaktif menjemput bola. Masih banyak warga yang belum memahami fungsi dari VCT," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com