Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penggunaan Kondom pada Populasi Kunci Belum Capai Target

Kompas.com - 06/12/2012, 09:47 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus HIV/AIDS, infeksi menular seksual (IMS), dan kehamilan yang tidak direncanakan merupakan masalah-masalah yang timbul akibat kurangnya kepedulian saat melakukan hubungan seks berisiko. Kepedulian yang dimaksud adalah dengan melakukan upaya preventif seperti menggunakan kondom.

Kementerian Kesehatan menegaskan bahwa salah satu upaya pemerintah dalam mengendalikan penularan HIV/AIDS adalah dengan mencanangkan penggunaan kondom sebagai alat pengaman khususnya pada populasi kunci, yaitu mereka yang melakukan seks berisiko. 

"Yang perlu diperhatikan di sini adalah penekanan pemerintah tentang kewajiban memakai kondom hanya pada populasi kunci, yaitu kelompok yang melakukan seks berisiko. Karena merekalah yang dapat memperluas epidemi HIV,"  ungkap Menkes RI Nafsiah Mboi, Jumat (5/12/2012), dalam konferensi pers Pekan Kondom Nasional di Jakarta.

Status epidemi HIV di Indonesia saat ini, kata Menkes, ada pada tingkat concentrated epidemic oleh karena prevalensi HIV di kelompok populasi kunci sudah di atas 5 persen. Maka di sinilah pentingnya mencanangkan kewajiban pemakaian kondom pada populasi kunci. 

"Penggunaan kondom di Indonesia cukup meningkat di tahun ini di kalangan populasi kunci, namun masih belum mencapai target yang ditetapkan pemerintah," ujar Nafsiah.

Berdasarkan data dari Kemenkes RI, penggunaan kondom pada hubungan seks berisiko yaitu sebanyak 35 persen di tahun 2012, padahal di tahun 2014 ditargetkan 65 persen. Oleh karena itu, dibutuhkan penyadaran bagi mereka akan bahaya berhubungan seks berisiko tanpa kondom.

Tahun ini, distribusi kondom di Indonesia sudah mencapai sekitar 20 juta untuk kondom komersial, 15 juta yang dibagikan gratis oleh pemerintah di tempat seks berisiko untuk mencegah HIV/AIDS/IMS, dan 158 juta oleh BKKBN untuk menyukseskan program KB.

Pemerintah juga berencana untuk mengadakan observasi kemungkinan disediakan layanan mesin penyedia kondom, sehingga kondom dapat dibeli dengan mudah, tanpa harus ada interaksi dengan pramuniaga toko. Sebagian orang masih merasa malu saat harus berinteraksi dengan orang saat membeli kondom.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com