Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/12/2012, 10:57 WIB

TANYA : 

Dok, mohon bantuannya.. Saya sedang mengandung 16 minggu, namun 2 minggu belakangan ini saya sering merasakan gusi bengkak dan sampai sakit kepala. Bahkan saat berkumur dan sikat gigi sering keluar darah dari gusi tersebut. Dan terkadang sering terasa keluar nanah dari mulut dok. Apa yang harus saya lakukan dok, mengingat saya tak bisa sembarang minum obat.? Dan apakah hal ini dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak kami dok? Demikian dari saya dok, mohon penjelasannya. Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih. Salam.

(Tifa, 26 th,  Jakarta Selatan)


JAWAB :

Ibu Tifa yang baik,

Sepertinya anda sedang mengalami peradangan gusi karena kehamilan atau lebih dikenal dengan pregnancy-associated gingivitis.

Peradangan gusi pada saat hamil, bukan benar-benar disebabkan oleh kehamilannya. Namun tetap disebabkan oleh adanya plak gigi, sama seperti pada pasien wanita yang sedang tidak hamil.

Kehamilan akan mengakibatkan perubahan hormonal pada tubuh pasien, yaitu meningkatnya hormon steroid pada cairan gusi dan peningkatan bakteri Prevotella intermedia yang menggunakan steroid sebagai faktor pertumbuhannya. Hormon-hormon yang dihasilkan pada saat kehamilan juga mempengaruhi sirkulasi darah pada gusi. Sehingga kehamilan akan memodifikasi respons gusi terhadap plak gigi. Dengan kata lain gusi wanita hamil lebih rentan terhadap iritan yang diterima, dan akan menghasilkan penampakan gusi yang tidak normal.

Tingkat keparahan peradangan gusi akan meningkat pada awal trimester pertama, yaitu pada saat hormon gonadotropin diproduksi secara berlebihan atau pada trimester ketiga, yaitu pada saat hormon estrogen dan progesteron berada pada tingkat tertinggi.

Pasien yang sebelum kehamilan sudah memiliki peradangan gusi ringan, harus lebih berhati-hati karena pada saat kehamilan memasuki trimester pertama akan mengalami peningkatan peradangan gusi. Sedangkan pasien yang sebelum kehamilan tidak pernah mengalami perdarahan gusi, harus lebih memperhatikan kondisi kesehatan rongga mulutnya, karena jika tidak maka akan cepat mengalami perdarahan gusi.

Peradangan gusi akan terus meningkat keparahannya pada kehamilan minggu ke-8, dan akan mulai mereda pada kehamilan minggu ke-9. Namun, keadaan gusi belum bisa kembali normal meskipun sudah melahirkan, apabila faktor penyebab peradangan gusinya tidak dihilangkan.

Ciri-ciri kondisi gusi yang meradang pada pasien yang sedang hamil antara lain:

1.    Gusi membengkak dengan warna merah terang atau merah kebiruan
2.    Pinggiran gusi dan gusi diantara gigi membengkak, kemerahan, halus, mengkilat, lunak, kadang-kadang tampak seperti raspberry
3.    Gusi terkadang berdarah spontan

Beberapa hal yang harus diperhatikan berkaitan dengan perawatan gigi dan rongga mulut pada saat kehamilan, antara lain:

1.    Kontrol plak.
Pembersihan plak dan karang gigi di Dokter Gigi dapat dilakukan selama kehamilan. Biasanya, obat kumur sebagai antibakteri yang diberikan oleh Dokter Gigi adalah yang tidak mengandung alkohol.

2.    Pengaturan waktu berkunjung ke Dokter Gigi.
Akan lebih bijaksana jika kunjungan ke Dokter Gigi tidak dilakukan pada trimester pertama dan pertengahan akhir trimester ketiga, kecuali dalam keadaan yang darurat. Pada trimester pertama adalah waktunya pembentukan dan perkembangan organ pada janin anda. Pada saat ini, janin anda sangat rentan terhadap gangguan dari lingkungan luar. Pada pertengahan akhir trimester ketiga, rahim sangat rentan terhadap rangsangan dari luar, sehingga jika ada gangguan dapat menyebabkan bayi lahir prematur.

Waktu paling raman untuk melakukan perawatan ke Dokter Gigi adalah pada trimester kedua. Pentingnya perawatan gigi pada trimester kedua adalah untuk mengeliminasi penyakit aktif dan menghilangkan potensi masalah besar yang mungkin timbul di akhir kehamilan.

3.    Pengaturan waktu untuk melakukan Röntgen gigi.
Sebaiknya hindari melakukan Röntgen gigi pada saat kehamilan, khususnya pada trimester pertama. Namun, jika kondisi mendesak boleh dilakukan. Tetapi pasien harus terlindungi dengan baik menggunakan apron.

4.    Selektif memilih obat-obatan.
Penggunaan obat-obatan selama masa kehamilan harus sangat diperhatikan, karena obat akan mempengaruhi janin melalui plasenta. Konsultasikan terlebih dahulu seluruh obat-obatan yang diberikan oleh Dokter Gigi anda, kepada Dokter Spesialis Kandungan sebelum anda mengkonsumsinya. Konsumsi obat di trimester pertama sebaiknya dihindarkan.

Jika kondisi gusi yang membengkak didiamkan saja, keadaan yang mungkin timbul selanjutnya adalah peradangan pada jaringan pendukung gigi. Gejala yang akan timbul antara lain, semakin meningkatnya rasa sakit dan perdarahan pada gusi, kegoyangan gigi, dan bau mulut. Beberapa penelitian telah membuktikan bahwa peradangan pada jaringan pendukung gigi berkaitan erat dengan risiko kelahiran prematur (kurang dari 37 minggu) dan berat badan bayi yang kurang (kurang dari 2500 g).

Saat ini anda telah memasuki trimester kedua kehamilan, maka sebaiknya anda segera pergi ke Dokter Gigi untuk melakukan pembersihan plak dan karang gigi. Sebelum keadaan bertambah parah dan mempengaruhi bayi anda. Lakukan juga perawatan gigi dan gusi di rumah. Rajinlah menyikat gigi dan berkumur dengan obat kumur yang tidak mengandung alkohol selama tidak lebih dari 2 minggu. Perbanyak konsumsi sayuran hijau dan buah yang mengandung vitamin C untuk menjaga kesehatan gusi anda. Konsumsi obat-obatan saya rasa tidak perlu dilakukan, karena faktor penyebab gusi membengkaknya telah dihilangkan melalui pembersihan karang gigi.

Demikian Ibu Tifa, semoga bermanfaat informasinya. Salam gigi sehat.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com