Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/12/2012, 15:33 WIB

KOMPAS.com — Stres sebaiknya dijauhi karena dampaknya yang buruk. Menurut penelitian, orang yang sering stres, panik, dan kewalahan menghadapi masalahnya berisiko lebih besar menderita serangan jantung. Risikonya bahkan disebut setara dengan mengisap 5 batang rokok.

Demikian menurut penelitian yang dilakukan tim dari Columbia University Medical Center dan dipublikasikan dalam pertemuan The American Journal of Cardiology.

Para peneliti menganalisis enam penelitian yang mewawancarai orang mengenai persepsi mereka terhadap stres, baik derajat maupun kekerapan mereka merasa stres.

Kelompok partisipan itu dibagi ke dalam kategori tinggi stres dan rendah. Kemudian kesehatan mereka diikuti selama 14 tahun. Mereka yang tergolong sering menderita stres risikonya terkena serangan jantung 27 persen lebih tinggi.

Terlalu sering stres juga meningkatkan kolesterol jahat (LDL) sampai 2,8 mmol/l dan tekanan darah. Peningkatan level kolesterol itu dua kali dari yang direkomendasikan untuk pasien jantung dan stroke.

Kadar kolesterol yang tinggi bisa memicu serangan jantung karena menyebabkan penyempitan pembuluh darah sehingga sirkulasi darah dari jantung tersumbat. Sementara itu, tekanan darah tinggi menyebabkan pengerasan pembuluh darah dan membuatnya rentan tersumbat.

Kaitan antara stres dan serangan jantung lebih nyata pada orang yang berusia lanjut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com