Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/12/2012, 11:06 WIB

Kompas.com – Faktor genetik atau keturunan memang menjadi faktor risiko terjadinya kanker. Selama ini risiko seseorang terkena kanker lebih besar jika orangtua terdiagnosa kanker di usia muda. Namun menurut studi terbaru, risiko kanker tetap besar jika orangtua terdiagnosa di usia lanjut.

Kesimpulan tersebut dihasilkan para peneliti yang menganalisa data di Swedia dan melibatkan 8 juta orang dan orangtua mereka. Ternyata tetap ditemukan risiko kanker cukup tinggi pada mereka yang orangtuanya terdiagnosis kanker di usia muda.

Jenis kanker yang merupakan faktor risiko keturunan antara lain, kanker non-Hodgkin lymphoma sebanyak 1,6%, kanker kandung kemih sebanyak 2,8%, kanker kulit sebanyak 3,5%, kanker kulit melanoma sebanyak 4,6%, kanker paru-paru sebanyak 5%, kanker kolon sebanyak 6,4%, kanker payudara sebanyak 8,8%, dan kanker prostat sebanyak 30,1%.

Para peneliti juga menemukan bahwa antara 35-81% dari kanker pada orang tua terjadi ketika mereka berusia lebih dari 69 tahun. Jenis kankernya antara lain kanker non-Hodgkin lymphoma sebanyak 54%, kanker kandung kemih sebanyak 62%, kanker kulit sebanyak 81%, kanker kulit melanoma sebanyak 35%, kanker paru-paru sebanyak 59%, kanker kolon sebanyak 59%, kanker payudara sebanyak 41%, dan kanker prostat sebanyak 75%.

Menurut para peneliti, belum ada faktor non-genetik yang dapat meningkatkan resiko kanker pada anak ketika orang tua diagnosis terkena kanker. Oleh karenanya resiko kanker besar kemungkinannya ditentukan oleh faktor genetik.

Hasil penelitian ini penting bagi mereka yang sudah memiliki faktor resiko untuk lebih memperhatikan gaya hidupnya, yang dapat menjadi faktor lain yang dapat memperbesar resiko kanker. Meskipun studi ini belum menunjukkan hubungan sebab akibat pada orangtua yang terdiagnosis kanker pada usia tua dengan kenaikan resiko pada anak.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com