Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/12/2012, 08:17 WIB

KOMPAS.com - Bagi para pencinta kuliner, hidangan pedas adalah salah satu menu yang sangat mengoda. Namun jangan sampai Anda menyantapnya secara berlebihan. Pasalnya, makanan pedas dapat menyebabkan luka serius pada lambung Anda karena bakteri Helicobacter pylori.

Para dokter di provinsi Hubei China dibuat tercengang dengan kasus yang dialami seorang pria berusia 26 tahun.  Di dalam dinding lambung pria ini ditemukan sebuah lubang akibat efek dari makanan pedas. Pria muda yang tak disebut namanya ini mengonsumsi sup pedas bernama mala. Berdasarkan laporan media, nama mala, secara harfiah diartikan "pedas mematikan".

Makanan ini sangat populer di Cina untuk jenis makanan panas berkuah seperti fondue pot. Sup mala biasanya dapat dipesan berdasarkan derajat kepedasan dan malangnya bagi pria itu, ia dengan berani memesan sup mala dengan derajat kepedasan paling tinggi. Ternyata ini menjadi mala petaka untuknya. Setelah menghabiskan makanannya, pria ini merasakan sakit yang luar biasa di perutnya, kemudian muntah darah. Pria ini pun dilarikan ke rumah sakit di Wuhan, Cina.

Di rumah sakit, dokter menemukan adanya lubang di lapisan dalam dinding lambung pria ini. Karena pria ini tidak memiliki riwayat sakit pencernaan ataupun maag sebelumnya, maka dokter menyimpulkan bahwa sup mala-lah yang menjadi penyebab terjadinya lubang dalam dinding perutnya. Dokter sampai pada diagnosis tersebut karena kerap menemukan banyak pasien yang datang ke rumah sakit karena keluhan sakit perut, di mana sekitar 15 persen di antaranya disebab makanan pedas.

Menurut pemberitaan Herald Sun, hidangan pedas di Cina secara tradisional diolah dari rempah-rempah lokal dan cabai, sebuah kombinasi yang dapat menyebabkan sensasi pedas luar biasa. Namun, akibat bertambah mahalnya harga rempah-rempah dan cabai, restoran-restoran di Cina banyak menggantinya dengan bahan-bahan sintetik. Kemungkinan, bahan-bahan sintetiklah yang menyebabkan gangguan pencernaan ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com