Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/01/2013, 14:43 WIB

KOMPAS.com - Jika pada 2012 lalu, cupcake menjadi tren, bagaimana dengan 2013? Berikut sejumlah makanan dan pola makan sehat yang bakal jadi tren sepanjang tahun ini.

1. Quinoa (baca: kin-wa)
Gandum renyah hasil pertanian dari dataran tinggi Andes ini menjadi komoditi impor di Amerika Serikat. Satu cangkir gandum bebas gluten ini mengandung 8 gr protein. Quinoa kerap dijadikan bahan untuk resep salad, scallop, juga untuk membuat kue.

2. Makanan bebas gluten.
Makanan apa pun yang bebas gluten bakal kembali digemari pada 2013 ini. Di Amerika sendiri (riset University of Maryland Center for Celiac), lima dari delapan orang menghindari makanan mengandung gluten yakni protein bersifat lengket dan elastis yang terkandung di dalam beberapa sumber karbohidrat seperti gandum, barley, rye.

Menurut Hartman Group, 33 persen orang memilih makanan bebas gluten untuk memenuhi kebutuhan akan asupan nutrisi, sementara 12 persen meyakini dengan menghindari makanan bebas gluten bisa membantunya mengurangi stres. Resep hidangan penutup bebas gluten pun semakin banyak untuk memenuhi kebutuhan asupan yang lebih sehat.

3. Diet eliminasi.
Semakin banyak orang yang peduli dengan kesehatan dengan lebih selektif terhadap asupan makanannya. Muncul istilah diet eliminasi, yakni untuk menjaga pola makan agar tubuh tetap sehat, ada sejumlah bahan makanan yang dieliminasi atau cenderung dihindari. Bukan hanya gluten yang dihindari, tapi gula, tepung terigu, jagung, susu juga cenderung dijauhi. Bahan makanan apa pun yang dianggap bisa berdampak buruk pada tubuh cenderung dihindari.

4. Makanan organik.

Meski para peneliti masih mendebatkan apakah makanan organik benar-benar sehat atau tidak, konsumen punya pilihan sendiri. Menurut survei AllRecipes.com, 58 persen masakan menggunakan bahan organik dan alami. MarketLine juga memprediksi, pertumbuhan makanan organik antara 2010-2015 bisa mencapai hampir 50 persen.

5. Sarapan.

Semakin banyak orang yang sadar akan pentingnya sarapan. Di Amerika, delapan dari 10 orang dewasa mengaku rutin sarapan karena efek kesehatan yang ditimbulkannya. Yang juga menjadi tren adalah, kalangan orangtua muda lebih memilih brunch daripada makan malam di akhir pekan.

6. Agar-agar.
Orang dewasa juga menyukai agar-agar, namun beda selera dengan agar-agar yang kerap disukai anak-anak. Agar-agar orang dewasa ini dibuat menggunakan bahan buah-buahan segar, dengan aneka bentuk dan cetakan kreatif. Tak hanya bebas lemak dan berkalori rendah, makanan ini juga memiliki rasa dan warna alami menggunakan bahan segar.

7. Daging kambing.
Daging kambing paling banyak dikonsumsi di dunia, mencapai 70 persen secara global. Selain daging kambing, produk keju, susu, yogurt yang diolah dari kambing juga menjadi pilihan para koki kelas dunia.

8. Memasak dengan Slow Cooker.
Proses memasak lambat dengan menggunakan alat masak khusus Slow Cooker (Crock-Pot) akan menjadi tren tahun ini. Semakin banyak orang memilih alat masak ini untuk menyiapkan aneka hidangan mulai sarapan hingga makan malam. Alat masak ini digemari karena alasan kesehatan, lantaran membantu untuk memasak sempurna tanpa merusak protein dan vitamin yang terkandung pada bahan makanan.

9. Produk lokal.
Bahan makanan yang diperoleh langsung dari petani menjadi pilihan karena alasan kesegaran bahan yang tentunya lebih baik bagi kesehatan.

10. Cake pop.
Cake pop diprediksi akan menggeser popularitas cupcake.  Kue yang bentuknya seperti permen lolipop ini digemari karena keragaman bentuk dan tampilannya yang cantik. Selain juga mudah dibawa, porsinya pun lebih mini sehingga membuat orang merasa aman mengonsumsi kue tanpa kelebihan kalori.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com