Jakarta, Kompas -
Di Lamongan, pada periode 1-29 Januari 2013 tercatat 58 orang positif demam berdarah dengue (DBD), sementara selama Januari 2012 tercatat 41 orang. Di Gresik, periode 1-21 Januari 2013 tercatat 43 kasus, sedangkan Januari 2012 ada 25 kasus.
”Masyarakat perlu waspada. Penularan penyakit ini masih akan terjadi, terutama selama musim hujan,” kata Sekretaris Dinas Kesehatan Cilacap Teguh Prastowo, Senin (28/1).
Data Dinas Kesehatan Cilacap, tren kasus DBD dari tahun ke tahun meningkat. Tahun 2011, sebanyak 147 warga terserang DBD. Tahun 2012, kasusnya meningkat drastis menjadi 215 warga. Dari jumlah tersebut, 2 orang meninggal.
Sementara di Gresik, penderita DBD tahun 2011 tercatat 365 kasus, 2 di antaranya meninggal. Tahun 2012, tercatat 357 kasus, 5 di antaranya meninggal.
Pada musim penghujan ini, masyarakat diimbau mewaspadai penyebaran DBD. Di antaranya, menjaga kebersihan lingkungan, terutama membersihkan sekitar rumah dari air genangan.
”Membersihkan bak mandi secara berkala dan menyingkirkan benda-benda yang jadi sarang nyamuk juga sangat penting,” kata Kepala Dinas Kesehatan Gresik Sugeng Widodo.
Pengasapan yang umum dilakukan selama ini sebenarnya merupakan upaya reaktif karena hanya membunuh nyamuk dewasa. Padahal, yang dibutuhkan adalah pencegahan.
”Pola hidup sehat dan PSN (pemberantasan sarang nyamuk) di lingkungan masing-masing paling efektif mengantisipasi penularan DBD lewat telur. Pengasapan bisa dikatakan terlambat,” kata Kepala Seksi Pencegahan Pengendalian Penyakit Wabah dan Bencana Dinkes Cilacap Kuswantoro.
Salah satu hal yang juga dinilai penting adalah peran puskesmas. Tenaga kesehatan bisa melacak penderita DBD di wilayahnya demi penanganan lanjut untuk mencegah wabah.
Demi mengurangi risiko DBD, kesiagaan keluarga sangat penting. Jika ada anak atau anggota keluarga demam, periksakan segera untuk mendapat diagnosis tepat. ”Semakin cepat ditangani, kemungkinan sembuh makin besar,” kata Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Lamongan Chaidir Annas.
Di daerah endemik, warga bisa menggunakan kelambu, memasang kawat kasa, obat nyamuk, memelihara ikan pemakan jentik, serta mewaspadai benda dan tanaman yang bisa menampung air.