Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/01/2013, 17:12 WIB

KOMPAS.com - Tahukah Anda jika hubungan percintaan juga sangat dipengaruhi oleh tidur? Ya, sebuah penelitian yang dilakukan para ahli dari University of California, Berkeley Amerika Serikat menyatakan bahwa pasangan dari suami atau isteri yang kurang tidur sering merasa kurang dihargai.

Penelitian ini menunjukkan bagaimana tidur dapat memengaruhi romantisme sebuah hubungan. Bisa dikatakan, orang yang tak mencukupi kebutuhan tidurnya merasa terlalu lelah untuk berterima kasih.

Dalam riset tersebut lebih dari 60 pasangan diteliti. Mereka diminta untuk mencatat pola tidur harian. Mereka juga diminta untuk mencatat efek tidur yang lelap atau tidak pada pasangan. Apakah pasangan jadi merasa dihargai saat tidurnya lelap, dibanding rasa yang sama saat tidur tak nyenyak.

Saat lain, pasangan-pasangan ini direkam video saat diberi tugas untuk memecahkan suatu masalah. Mereka yang tidurnya kurang, tampak kurang menghargai pasangannya. Secara umum, penelitian membuktikan bahwa mengantuk menyebabkan kita cenderung emosional, egois dan mementingkan diri sendiri. Kebutuhan pasangan menjadi terabaikan.

Tidur juga memengaruhi suasana emosi di pagi hari. Bisa saja seseorang tidur pulas, tetapi jika pasangannya tidak tidur nyenyak yang jadi korban adalah keduanya. Akhirnya, atmosfer emosi mereka pun menjadi negatif.

Kebiasaan di ranjang pasangan juga dapat menjadi masalah. Seseorang yang terbiasa tidur dalam kondisi tenang, tentu akan terganggu dengan kebiasaan menonton TV pasangannya. Atau suara dengkur pasangan.

Tahukah Anda, mendengkur adalah penyebab perceraian nomor 3 di Amerika Serikat setelah perselingkuhan dan masalah ekonomi? Suara dengkuran memang mengganggu tidur pasangan. Tetapi ada kondisi lain yang juga mengganggu, yaitu penyakit tidur bernama sleep apnea, atau henti nafas saat tidur.

Sleep apnea sudah lama kita ketahui dapat menyebabkan kualitas tidur penderitanya jadi memburuk. Akibatnya walau sudah tidur cukup, pendengkur selalu bangun lelah dan terus mengantuk sepanjang hari. Kondisi mengantuk yang disebut hipersomnia ini tentu sebabkan seseorang menjadi emosional, dan kurang peka terhadap kebutuhan pasangannya.

Beberapa penelitian di tahun 2010-2012 yang melibatkan pencitraan otak membuktikan bahwa pendengkur mengalami kerusakan pada bagian-bagian tertentu otak yang mengatur fungsi kemampuan kognitif dan emosional. Salah satunya adalah area yang mengatur kemampuan seseorang untuk menerima masukan, kemampuan mendengar. Dalam konteks hubungan percintaan: pengertian dan perhatian.

Masalah menjadi lebih kompleks, ketika libido turut menurun sebagai akibat dari sleep apnea.

Mendengkur bukan masalah remeh. Selain menyebabkan hipertensi, gangguan jantung, diabetes hingga stroke bagi si pendengkur, pasanganlah yang sebenarnya menjadi korban.

Sebuah penelitian lain yang diterbitkan pada jurnal kedokteran SLEEP 2011 menyatakan bahwa kunci kebahagiaan perkawinan adalah istri yang tidur cukup. Tiga puluh lima pasangan dicatat pola tidurnya dengan actygraphy, lalu disurvei tentang suasana emosi pasangannya. Hasilnya, para istri yang terganggu tidurnya dilaporkan cenderung mengekspresikan emosi negatif oleh sang suami.

——————-

Kemesraan dan ranjang tak melulu harus dikaitkan dengan seks. Tidur yang selama ini dianggap episode tak aktif ternyata mempunyai peranan besar. Tidur yang sehat, penting bagi kesehatan dan kebahagiaan setiap orang. Jika kesehatan tidur belum menjadi prioritas dalam kehidupan keluarga, sebaiknya Anda mulai dari sekarang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com