Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Satu Meter Genangi Pusat Kota Palangkaraya

Kompas.com - 15/02/2013, 09:43 WIB
Kontributor Kompas TV, Ananda Eka Putra

Penulis

PALANGKARAYA, KOMPAS.com — Sejumlah ruas jalan protokol di Kota Palangkaraya, Jumat (15/2/2013) pagi, terendam banjir hingga setinggi satu meter. Kondisi ini mengakibatkan kantor pemerintahan di sekitar jalur jalan tersebut terendam dan tidak bisa beroperasi. Hujan deras telah mengguyur kota ini sejak Kamis malam.

Sejumlah kendaraan bermotor yang memaksa melewati lokasi itu mogok dan terpaksa harus didorong. Sementara ruas Jalan Yos Sudarso dan Tjilik Riwut menjadi lokasi terparah yang terendam banjir.

Sejumlah kantor pemerintahan di antaranya kantor Badan Kesbangpolinmas, kantor koordinasi PBB untuk program Reducing Emissions from Deforestation and Degradation (REDD+), dan kantor pelayanan pajak pratama terendam banjir dan belum bisa beroperasi.

Banjir diduga akibat gangguan sistem drainase yang menyebabkan air meninggi sejak Jumat (15/2/2013) pukul 04.00 WIB dan hingga pukul 08.00 WIB masih terus bertambah.

Menurut staf Kesbangpolinmas Provinsi Kalteng, Dody, kejadian ini merupakan kali kedua dalam dua bulan terakhir. Ketinggian air hingga satu meter membuat pegawai tidak dapat bekerja. "Kantornya UNICED dari lembaga PBB dan ini Kesbangpolinmas, udah dua kali, ya berselang dua bulan ini. Ya kosonglah terpaksa hari ini," kata Dody.

Selain jalur jalan protokol, banjir juga merendam kawasan premukiman di Jalan Rajawali, Sapan, Temanggung Tilung, Baddak, dan Piranha. Ketinggian banjir di lokasi itu bervariasi antara 20-40 sentimeter.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com