Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kabupaten Kediri KLB Demam Berdarah

Kompas.com - 15/02/2013, 22:43 WIB
Kontributor Kediri, M Agus Fauzul Hakim

Penulis

KEDIRI, Kompas.com- Serangan penyakit demam berdarah telah menyebar pada hampir semua kecamatan di Kabupaten Kediri, Jawa Timur, dan bahkan sudah merenggut korban jiwa. Dengan kondisi ini, Pemerintah Kabupaten Kediri menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB).

"Penetapan (KLB) sudah dilakukan sejak Januari lalu," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri, Adi Laksono, Jum'at (15/2/2013). Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri, hingga awal Februari 2013, demam berdarah sudah berjangkit di 24 dari 28 kecamatan di kabupaten ini.

Penyakit demam berdarah dengue (DBD) disebarkan oleh nyamuk dari genus Aedes, baik Aedes aegypti maupun Aedes albopictus. Di Kabupaten Kediri, penyakit ini sudah menjangkiti 272 warga, dengan tiga orang di antaranya meninggal dunia.

Jumlah penderita DBD pada Januari 2013 tercatat meningkat empat kali lipat dibandingkan periode yang sama pada 2012. Pada Januari 2012, hanya 65 warga yang terserang DBD dengan satu orang meninggal.

Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri memperkirakan tahun ini merupakan puncak siklus lima tahunan wabah demam berdarah. Karenanya, saat ini dipergencar sosialisasi gerakan 3M, yaitu menguras, menutup, dan mengubur, untuk menekan jumlah nyamuk dengan memberantas sarangnya.

Digalakkan pula upaya penanaman ikan di tempat-tempat yang memiliki genangan air. Sedangkan fogging atau pengasapan hanya dilakukan pada kawasan yang diketemukan kasus penderita demam berdarah, yang pelaksanaannya pun dibatasi dalam radius 200 meter saja .

Data Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri mencatat kasus DBD masih menjadi persoalan di wilayah ini. Pada 2012, tercatat 490 warga terserang DBD, dengan tujuh orang meninggal. Sedangkan selama 2011, tercatat 63 warga terserang DBD, dengan dua orang meninggal. Sebelumnya, pada 2010, DBD menyerang 445 warga dengan enam orang di antaranya meninggal.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com