JAMBI, KOMPAS.com - Banjir yang merendam ribuan rumah warga di tujuh kecamatan di Kabupaten Batanghari, Jambi, kini mulai surut, namun pascabanjir warga mulai dihantui penyakit demam berdarah dengue (DBD), yang biasanya muncul saat musim banjir.
Apalagi saat ini banyak terdapat genangan air dan tumpukan sampah basah yang bisa menjadi sarang nyamuk. Salah seorang staf Puskesmas Pembantu, Mersam, Minggu, mengatakan, setelah bencana banjir berlalu, penyakit DBD, diare dan gatal-gatal biasanya akan menyerang warga yang desanya terendam banjir.
Warga diminta waspada dan hati-hati, jika mengalami demam tinggi segera berobat ke puskemas terdekat untuk memeriksakan penyakitnya. Dinas kesehatan Batanghari juga meminta seluruh warga untuk selalu mewaspadai dengan sejumlah penyakit pascabanjir, termasuk DBD.
"Saat ini memang belum banyak kasus warga yang terjangkit DBD, tetapi perlu diwaspadai karena ada satu dua kasus DBD yang terjadi dan dilaporkan," kata Kepala Dinas Kesehatan Batanghari, Haflin, Minggu (17/2/2013).
Menurut Haflin, hanya tiga kasus DBD yang terjadi dan telah dilaporkan ke Dinkes Batanghari. Himbauan mewaspadai wabah DBD ini karena, sejak tahun 2012, terdapat 98 kasus DBD yang dilaporkan.
Sementara itu, dalam upaya mencegah wabah DBD, selain melakukan tindakan pengobatan dan himbauan, pihaknya juga langsung menurunkan petugas ke lapangan ketika ada laporan warga yang terjangkit DBD.
"Kita juga melakukan penyelidikan epidermis (PE) untuk melihat ada atau tidaknya jentik nyamuk di lingkungan sekitar," tambahnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.